Rabu, 12 November 2025

Detail Berita

Selasa 14 Oktober 2025 Berita Terkini

AMEM ke-43 Kuala Lumpur, Indonesia Tegaskan Komitmen Kerja Sama Energi ASEAN

Ringkasan Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama energi kawasan, khususnya di bidang ketenagalistrikan, melalui pengembangan ASEAN Power Grid (APG) serta kerja sama investasi energi bersih dan transfer teknologi dengan negara mitra strategis.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama energi kawasan, khususnya di bidang ketenagalistrikan, melalui pengembangan ASEAN Power Grid (APG) serta kerja sama investasi energi bersih dan transfer teknologi dengan negara mitra strategis.
 
Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, selaku Alternate Senior Official on Energy (SOE) Leader Indonesia, dalam SOME Preparatory Meeting for the 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Kuala Lumpur, Selasa (14/10/2025).
 
Wanhar menjelaskan bahwa pengembangan interkoneksi listrik antarnegara ASEAN merupakan langkah strategis menuju integrasi energi kawasan yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
 
“Interkoneksi tenaga listrik lintas batas melalui ASEAN Power Grid merupakan upaya nyata untuk memperkuat keamanan energi di kawasan, sekaligus mendukung transisi menuju energi bersih di Asia Tenggara,” ujar Wanhar.
 
Ia menambahkan, Indonesia juga menyambut baik keanggotaan Timor-Leste dalam kerja sama energi ASEAN sebagai wujud komitmen terhadap inklusivitas dan solidaritas regional.
 
“Indonesia siap berkolaborasi dengan seluruh negara anggota untuk memperkuat jaringan energi regional dan mempercepat transisi menuju energi bersih yang adil dan inklusif,” tambahnya.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memimpin delegasi Indonesia pada 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan East Asia Summit Energy Minister Meeting (EAS-EMM).
 
Dalam pertemuan tersebut, negara anggota ASEAN bersama mitra wicara AMEM+3 (Jepang, Korea, dan Tiongkok) serta EAS-EMM (East Asia Summit Energy Minister Meeting) mengadopsi Joint Ministerial Statement sebagai pernyataan publik bersama terkait penguatan kerja sama energi lintas kawasan.
 
“Kerja sama regional dan kemitraan dengan negara mitra sangat penting untuk mempercepat transisi energi dan memperkuat ketahanan energi kawasan. Indonesia berkomitmen menjaga keseimbangan antara keamanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan,” ujar Yuliot.
 
Pertemuan AMEM ke-43 mengusung tema “Powering ASEAN: Bridging Boundaries, Building Prosperity” dan meluncurkan ASEAN Plan of Action on Energy Cooperation (APAEC) 2026–2030 yang menargetkan pengurangan intensitas energi sebesar 40% serta peningkatan bauran energi terbarukan hingga 45% pada tahun 2030.
 
Hingga kini, ASEAN telah merealisasikan 9 dari 18 proyek interkoneksi prioritas dengan total kapasitas mencapai 10,2 GW, dan diproyeksikan meningkat hingga 25 GW pada tahun 2035. Inisiatif ini diharapkan memperkuat integrasi sistem tenaga listrik dan menciptakan pasar energi yang lebih efisien, berkelanjutan, serta saling terhubung di kawasan Asia Tenggara.
 
“Keterlibatan aktif Indonesia dalam kerja sama energi ASEAN merupakan bagian dari upaya menjadikan Indonesia sebagai hub energi regional, dengan sistem ketenagalistrikan yang efisien dan berkelanjutan,” tutup Wanhar.
 
Selain kegiatan 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), dalam tempat yang sama diselenggarakan pula ASEAN Energy Business Forum (AEBF) yang diikuti oleh perwakilan stakeholder energi di kawasan ASEAN. (NH)
Dipublikasikan: Selasa 14 Oktober 2025