Selasa, 30 September 2025

Detail Berita

Selasa 12 Agustus 2025 Berita Terkini

Ekosistem Kendaraan Listrik Tunjukan Tren Positif, Aspek Keselamatan Jadi Perhatian

Ringkasan Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tren ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Menyikapi hal tersebut, aspek keselamatan ketenagalistrikan menjadi perhatian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tren ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Menyikapi hal tersebut, aspek keselamatan ketenagalistrikan menjadi perhatian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

Plt. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengungkapkan, minat masyarakat terhadap kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) semakin tinggi. Hal ini diikuti pertumbuhan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Ida menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber Forum Pemenuhan Keselamatan Ketenagalistrikan pada Ekosistem KBLBB, Selasa (12/08/2025) di Jakarta.

“Hingga Juli 2025, jumlah SPKLU telah mencapai 4.186 unit yang tersebar di 2.789 lokasi. Sementara itu, untuk fasilitas swap baterai telah terbangun 1.902 unit,” ujar Ida.

Ida menjelaskan, peningkatan jumlah infrastruktur tersebut mencerminkan dukungan nyata dari berbagai pihak dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang andal dan merata. Roadmap pengembangan SPKLU juga telah disusun hingga tahun 2030, dengan fokus pada pemerataan distribusi, variasi teknologi pengisian, serta kewajiban pembangunan di wilayah yang tidak padat penduduk.

Meski perkembangan ini positif, Ida menegaskan pentingnya aspek keselamatan ketenagalistrikan dalam perkembangan SPKLU komersial, privat, maupun fasilitas swap baterai. Ia mengingatkan bahwa setiap instalasi harus memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan memenuhi standar produk yang berlaku.

“Kita ingin peningkatan jumlah kendaraan listrik ini diiringi oleh keselamatan yang terjamin. Jangan sampai karena ingin cepat berkembang, aspek keselamatan terabaikan,” kata Ida.

Ida juga mengajak para pelaku usaha untuk aktif dalam sertifikasi produk dan pemeliharaan berkala, demi menjaga kualitas layanan dan keamanan pengguna.

“Harapan kita, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dapat tumbuh eksponensial seperti di negara-negara lain, tetapi tetap memegang  standar keselamatan,” kata Ida.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Industri KBLBB Kementerian Perindustrian Patia J Manangdo mengatakan, industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif, baik dari sisi jumlah produsen maupun populasi di jalan. Ia menjelaskan bahwa hingga 2025 tercatat ada 252 ribu unit kendaraan listrik yang beroperasi, didominasi sepeda motor sebanyak 184 ribu unit, mobil penumpang 67 ribu unit, serta sisanya kendaraan roda tiga, bus listrik, dan kendaraan komersial.

“Dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 207 ribu unit, angka ini naik 78 persen. Bahkan, jika dibandingkan 2023 ke 2022, pertumbuhannya mencapai tiga kali lipat,” ujar Patia.

Ia menyebut, saat ini Indonesia memiliki 66 perusahaan sepeda motor listrik, 9 perusahaan mobil listrik, dan 7 produsen bus listrik dengan total investasi sekitar Rp5,6 triliun.

Forum Pemenuhan Keselamatan Ketenagalistrikan pada Ekosistem KBLBB merupakan kolaborasi antara Ditjen Ketenagalistrikan dengan Proyek ENTREV. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan mendengar aspirasi stakehokder untuk mendukung ekosistem KBLBB dari aspek keselamatan ketenagalistrikan. (AT)

 

Dipublikasikan: Selasa 12 Agustus 2025