Selasa, 21 Oktober 2025

Detail Berita

Selasa 07 Oktober 2025 Berita Terkini

Langgas Berenergi: Motivasi Kepada Anak Muda untuk Berdikari

Ringkasan Berita

Sore itu, Selasa (7/10) langit Jakarta mulai bergradasi jingga. Suasana Anjungan Sarinah lebih ramai dari biasa. Di area terbuka yang bertingkat seperti amfiteater itu, sekitar seratus anak muda duduk santai menghadap panggung berlatarkan ramainya Jakarta di waktu pulang kerja. Mereka menikmati udara sore sambil menyimak obrolan yang penuh makna. 

Sore itu, Selasa (7/10) langit Jakarta mulai bergradasi jingga. Suasana Anjungan Sarinah lebih ramai dari biasa. Di area terbuka yang bertingkat seperti amfiteater itu, sekitar seratus anak muda duduk santai menghadap panggung berlatarkan ramainya Jakarta di waktu pulang kerja. Mereka menikmati udara sore sambil menyimak obrolan yang penuh makna. 

Di tengah suasana yang cair, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hadir berbicara dengan gaya khasnya yang lugas dan bersahabat. Ia memotivasi kaum muda sambil menjelaskan komitmen berdiri di kaki sendiri (berdikari) dan kemandirian energi nasional melalui penguatan energi baru terbarukan (EBT) dan peningkatan investasi swasta.

Dalam Forum Detik Sore bertajuk Langgas Berenergi tersebut, Bahlil bercerita bahwa Pemerintah tidak akan mengandalkan APBN untuk program besar ini. Ia menargetkan 80 persen kemandirian energi pada 2030, dengan strategi yang berpijak pada energi baru terbarukan dan kolaborasi lintas sektor.
 
“Kita bekerja sama dengan sektor swasta dan investor global untuk mempercepat kemandirian energi nasional melalui pemanfaatan potensi EBT yang kita miliki. Mulai dari matahari, angin, air, hingga panas bumi,” ujar Bahlil, disambut tepuk tangan hadirin.
 
Bahlil menyebut, langkah nyata kolaborasi datang dari subsektor ketenagalistrikan. Ia menyebut, PT PLN (Persero) tengah menyiapkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 80 hingga 100 gigawatt (GW) melalui skema investasi luar negeri dan pendanaan lunak. 
 
“Langkah ini bukan hanya mempercepat transisi energi nasional, tapi juga mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar,” kata Bahlil menambahkan.
 
Berkaitan dengan akses energi, Bahlil mengenang masa kecilnya saat hidup di kampung tanpa listrik. Ia berkomitmen, 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia yang belum menikmati akses listrik akan segera mendapatkan listrik. 
 
“Saya lahir di kampung tanpa listrik. Saya tidak ingin generasi berikutnya lahir dalam kegelapan. Target kami, di akhir 2029 semua kampung di Indonesia sudah terang,” ucapnya dengan nada tegas.
 
Senada dengan komitmen tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa misi pemerataan listrik bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 
“Setiap saudara kita yang sudah merdeka 80 tahun tidak boleh lagi hidup dalam kegelapan. Ini bukan lagi hanya tulisan di atas kertas, tapi bentuk nyata untuk setiap keluarga di Indonesia harus hidup dalam terang pada 2029,” ujar Darmawan.
 
Diskusi sore itu bukan hanya membicarakan angka. Diskusi ini menghadirkanharapan tentang bagaimana Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri di bidang energi. Di tengah ambisi besar menuju Net Zero Emission 2060, pemerintah, BUMN, dan swasta kini berpacu untuk menghadirkan masa depan yang lebih terang, harfiah dan maknawi. Karena, seperti yang disampaikan Bahlil, kemandirian energi bukan hanya tentang listrik yang menyala, tetapi tentang bangsa yang berdaulat. (NH)
Dipublikasikan: Selasa 07 Oktober 2025