Pemulihan Kelistrikan Aceh Status 13 Desember 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bersama PT PLN (Persero) terus mempercepat pemulihan pasokan listrik di wilayah Aceh pascabencana. Hingga Sabtu malam (13/12/2025), progres pemulihan menunjukkan perkembangan signifikan pada sisi transmisi maupun pelayanan pelanggan di Subsistem Aceh.

Pada aspek transmisi, pemulihan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Brandan–Langsa telah mencapai 86 persen. Upaya tersebut dilakukan melalui pembangunan tiga tower emergency sebagai pengganti tower terdampak, dengan progres masing-masing tower mencapai 100 persen, 95 persen, dan 85 persen.

Selain pembangunan tower emergency, perkuatan terhadap tiga tower eksisting telah diselesaikan sepenuhnya. Saat ini, proses penarikan kabel SUTT pada ketiga tower emergency mulai dilakukan secara bertahap. Sinkronisasi Subsistem Aceh ditargetkan dapat dilaksanakan pada 17 Desember 2025.

Dari sisi pelayanan pelanggan, pemulihan pasokan listrik telah menjangkau 765.174 pelanggan atau sekitar 79 persen dari total 970.954 pelanggan terdampak. Sementara itu, sebanyak 205.780 pelanggan lainnya masih dalam proses penormalan secara bertahap seiring dengan penyelesaian infrastruktur jaringan di lapangan.

Pemulihan juga berlangsung hingga tingkat desa. Dari total 6.500 desa di wilayah Subsistem Aceh, sebanyak 5.895 desa atau 90,7 persen telah kembali menikmati pasokan listrik. Adapun 605 desa yang masih mengalami pemadaman tersebar di beberapa kabupaten, antara lain Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Utara.

Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) terus melakukan pemantauan dan percepatan pemulihan kelistrikan dengan mengutamakan keselamatan kerja serta keandalan sistem. Pemerintah berkomitmen memastikan seluruh tahapan pemulihan dilakukan sesuai standar teknis agar pasokan listrik dapat kembali normal secara aman dan andal di seluruh wilayah Aceh. (RA)