Rabu, 03 Desember 2025

Detail Berita

Senin 24 November 2025 Berita Terkini

Taman Bacaan Pelita Harapan, Asa Program TJSL Badan Usaha Ketenagalistrikan

Ringkasan Berita

Suasana siang hari, Senin itu (24/11/2025) cukup terik di pesisir pantai Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Meski begitu, sejumlah anak terlihat riang mengikuti jam belajar di Taman Bacaan Pelita Harapan. Bangunan sederhana yang hampir seluruh bangunannya terbuat dari bambu dan kayu saat ini telah menjadi asa dan sumber ilmu pengetahuan bagi anak-anak di Desa itu. 

Suasana siang hari, Senin  itu (24/11/2025) cukup terik di pesisir pantai Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Meski begitu, sejumlah anak terlihat riang mengikuti jam belajar di Taman Bacaan Pelita Harapan. Bangunan sederhana yang hampir seluruh bangunannya terbuat dari bambu dan kayu saat ini telah menjadi asa dan sumber ilmu pengetahuan bagi anak-anak di Desa itu. 
 
Anak-anak dengan rentang usia kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD aktif belajar menimba ilmu yang diajarkan oleh pembimbing di taman bacaan. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh Ibu Sutiyamah (53) merupakan kurikulum Nasional yang menginduk kepada Ruang Pintar PNM (PT Permodalan Nasional Madani). Hampir sepuluh tahun ia terlibat dalam membesarkan keberadaan Taman Bacaan Pelita Harapan.
 
Ibu Sutiyamah bercerita Taman Bacaan ini berawal dari usahanya meminjamkan buku bacaan kepada anak-anak di lingkungan rumahnya. Seiring berjalannya waktu, kegigihannya membesarkan perpustakaan kecil di rumahnya bertemu dengan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Bhimasena Power Indonesia sehingga perlahan perpustakaan kecil di rumahnya berubah  menjadi Taman Bacaan yang bisa menampung 25 sampai 30 anak-anak yang ingin belajar. 
 
"Harapannya anak-anak itu waktunya bukan hanya untuk main tapi diisi dengan belajar karena moto kami belajar seasyik bermain," ujar Sutiyamah. 
 
Sutiyamah mengaku dengan hadirnya taman bacaan di desanya, banyak orang tua dan guru-guru yang merasa terbantu karena proses anak-anak bisa membaca dan menulis menjadi lebih cepat. Kini taman bacaan telah melahirkan lulusan-lulusan siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP dan SMA untuk digantikan dengan adik-adiknya. 
 
Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT PT Bhimasena Power Indonesia, Ahmad Lukman menjelaskan, program taman bacaan Pelita Harapan merupakan satu dari beberapa program pendidikan yang ada di Bhimasena Lentera Pendidikan. Lebih lanjut ia menjelaskan ruang lingkup program TJSL di PT Bhimasena Power Indonesia terdiri dari 5 fokus kegiatan, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, serta sosial, budaya dan lingkungan. 
 
"Kita juga fokus di program pengembangan literasi melalui pembentukan atau dukungan, fasilitasi program perpustakaan desa," tutur Lukman. 
 
Peninjuan ke Taman Bacaan yang didukung oleh PT Bhimasena Power Indonesia ini sebagai salah satu upaya Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dalam memantau pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilakukan oleh badan usaha subsektor ketenagalistrikan. Selain meninjau taman bacaan, dilakukan juga peninjauan pengelolaan ekosistem lingkungan melalui penanaman mangrove di pesisir pantai. 
 
Bambang Sutino (49) selaku warga masyarakat di pesisir pantai menjelaskan, dengan dorongan dari PT Bhimasena Power Indonesia, ia bersama warga setempat aktif melakukan penanaman pohon cemara dan mangrove sebagai upaya mencegah abrasi. 
 
 "Awal itu di sini gak ada pohon cemara sama sekali Pak, disupport dari PT BPI, kita disuruh nanam Cemara. Alhamdulillah tumbuh," papar Bambang. 
 
Koordinator Kehumasan, Pengelolaan Data dan Informasi Ditjen Ketenagalistrikan, Pandu Satria Jati dalam kunjungan pemantauan Program TJSL PT Bhimasena Power Indonesia di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (24/11/2025) mengapreasi berbagai program TJSL yang telah dilakukan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar pembangkit. 
 
"Kami tadi juga meninjau implementasi penanaman tanaman mangrove untuk menjaga ekosistem laut dan juga bagaimana PT BPI mengelola masyarakat khususnya memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat teknis kepada nelayan, hal ini merupakan langkah positif dari badan usaha sektor ketenagakalistrikan yang patut diapresiasi," terang Pandu. 
 
Kepala Desa Kedungsegog, Rusbad (54) menyampaikan rasa syukurnya atas dibangunnya sejumlah insfrastruktur di desanya melalui program TJSL PT Bhimasena Power Indonesia. 
 
"Saya selaku pemerintah desa, sangat berterima kasih akan kehadiran PT BPI. Bisa membangun tahap ke tahap di desa kami, MCK, Jalan, Taman Bacaan dan Alhamdulillah bisa berjalan lancar," ujar Rusbad.
 
Monitoring TJSL subsektor ketenagalistrikan terus dilakukan oleh Ditjen Ketenagalistrikan dalam rangka mendukung program-program prioritas pemerintah. Beberapa program yang dimonitor terkait dengan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, pembangunan daerah tertinggal, pencegahan stunting, hingga penanggulangan terorisme. (RO)
Dipublikasikan: Senin 24 November 2025