Sabtu, 15 November 2025

Arsip Berita - Pers

Lihat Semua Kategori Reset Menampilkan kategori: Pers
5

Berita

Terbaru

Update

Pers

Kategori

Gunakan navigasi untuk melihat berita lainnya
Rumah Tangga di Cianjur Terima Program Sambungan Listrik Gratis
24 Sep 2024 00:00 Pers

Rumah Tangga di Cianjur Terima Program Sambungan Listrik Gratis

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR: 528.Pers/04/SJI/2024 Tanggal: 24 September 2024 5.538 Rumah Tangga di Cianjur Terima Program Sambungan Listrik Gratis   Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan kembali melaksanakan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, yakni program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang merupakan program sinergi bersama dengan Komisi VII DPR RI serta PT. PLN (Persero). Sebanyak 5.538 rumah tangga kurang mampu dari 29 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerima program BPBL. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Mohamad Priharto Dwinugroho mengungkapkan bahwa dengan program BPBL yang menyasar masyarakat tidak mampu ini, diharapkan penerima manfaat tersebut bisa hidup lebih layak dan tidak bergantung kepada tetangga untuk menikmati listrik melalui sambungan yang tidak resmi. "Melalui program ini, kami berharap susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang. Perlu diketahui, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya," ujar Nugroho dalam acara Sosialisasi Program BPBL di Kecamatan Pacet, Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (23/9). Nugroho mengatakan bahwa pada tahun 2024, penerima manfaat Program BPBL di Jawa Barat telah ditetapkan sebanyak 23.518 rumah tangga dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 25.900 rumah tangga. "BPBL telah dijalankan sejak tahun 2022, hingga tahun 2024 ini ditargetkan total target penerima program BPBL sebanyak 150.000 rumah tangga se-Indonesia," tambahnya. Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyampaikan pentingnya akses listrik bagi masyarakat, dan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Agus Cahyono Adi

Proyek Co-generation PLTP 230 MW Siap Dongkrak Energi Bersih Indonesia
10 Sep 2024 00:00 Pers

Proyek Co-generation PLTP 230 MW Siap Dongkrak Energi Bersih Indonesia

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR: 505.Pers/04/SJI/2024 Tanggal: 10 September 2024 Proyek Co-generation PLTP 230 MW Siap Dongkrak Energi Bersih Indonesia   Dalam upaya mewujudkan energi yang lebih bersih dan efisien, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) telah mengintegrasikan teknologi co-generation dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas mencapai 230 Megawatt (MW). Teknologi ini memungkinkan panas buangan dari pembangkit listrik, yang biasanya terbuang percuma, untuk diubah menjadi energi listrik tambahan.   Proyek ini akan dilaksanakan melalui skema kerjasama kemitraan, di mana PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) akan membentuk joint venture. Beberapa wilayah kerja panas bumi (WKP) yang telah diidentifikasi sebagai lokasi proyek antara lain Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai, Hululais, Kamojang, Sibayak, dan Sungai Penuh.   "Potensi panas bumi sekitar 24 GW akan dimaksimalkan hingga 2060, salah satu terobosan yang bisa dilakukan yaitu co-generation yang memanfaatkan steam yang tidak terpakai di model binary cycle," jelas Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi dalam acara temu media di Jakarta, Senin (9/9).   Agus Cahyono Adi

Dirjen Gatrik Ungkap Progres Proyek Listrik Berbasis Energi Hijau
03 Sep 2024 00:00 Pers

Dirjen Gatrik Ungkap Progres Proyek Listrik Berbasis Energi Hijau

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR: 486.Pers/04/SJI/2024 Tanggal: 3 September 2024 Dirjen Gatrik Ungkap Progres Proyek Listrik Berbasis Energi Hijau   Indonesia sebagai bagian dari dunia internasional berkomitmen penuh dalam membantu mitigasi perubahan iklim. Hal ini ditandai dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement dengan meningkatkan Nationally Determined Contributions (NDC). Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan peningkatan pengembangan potensi energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan.   Agus Cahyono Adi

03 Sep 2024 00:00 Pers

Supergrid, Solusi Ketidakseimbangan Supply dan Demand Listrik EBT

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR: 487.Pers/04/SJI/2024 Tanggal: 3 September 2024 Supergrid, Solusi Ketidakseimbangan Supply dan Demand Listrik EBT   Pembangunan supergrid dapat menjadi solusi ketidakseimbangan antara ketersediaan pasokan listrik EBT dengan kebutuhan yang ada terutama dengan semakin meningkatnya penggunaan energi terbarukan. Berdasarkan roadmap yang ada, pengembangan super grid di Indonesia terdiri dari interkoneksi intra-island/dalam pulau dan inter-island/antar pulau.   "Pengembangan Supergrid dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut dikarenakan manfaat yang dihasilkan berupa evakuasi sumber-sumber energi terbarukan kepada demand center, peningkatan keandalan sistem, peningkatan bauran energi terbarukan ke dalam sistem, serta efisiensi Biaya Pokok Pembangkitan (BPP)," ujar Jisman di Bali, Selasa (3/9).   Supergrid, tambah Jisman, juga dapat mendukung peningkatan bauran EBT dari 20% di tahun 2024 menjadi 82% di tahun 2060.   Roadmap pengembangan super grid di Indonesia terdiri dari interkoneksi intra-island/dalam pulau dan inter-island/antar pulau. Interkoneksi intra-island akan dilakukan dengan pengembangan backbone 500 kV Sumatera dan Kalimantan, 275 kV dan 150 kV interkoneksi Sulawesi. Sedangkan Interkoneksi inter-island akan dibangun antara Sumatera- Batam, Sumatera-Jawa, Kalimantan-Jawa, Kalimantan Sulawesi, serta Jawa-Sumba.   Interkoneksi Sumatera akan menjadikan transmisi 275 kV dan 500 kV sebagai backbone. Tujuannya untuk memperkuat keandalan sistem, menyalurkan potensi energi terbarukan, serta mengurangi ketergantungan pada sumber bahan bakar gas/LNG. Terdapat 5 (lima) ruas dimana 2 (dua) ruas sudah terbangun, 2 (dua) ruas dalam tahap konstruksi, dan 1 (satu) ruas dalam tahap perencanaan. Total investasi yang diperlukan sebesar 2,35 Milyar USD.   "Interkoneksi dari Sumatera ke Jawa dengan tujuan untuk mengevakuasi potensi energi bersih berupa panas bumi dan hydro dari Sumatera ke Jawa. Fleksibilitas kedua sistem akan meningkat secara independen sehingga dapat meminimalisir resiko black-out secara bersamaan," jelas Jisman.   Jisman mengungkapkan, interkoneksi ini akan mengembangkan jalur transmisi Overhead atau Subsea Cable sepanjang 1680 kms dengan kebutuhan investasi sebesar USD4,28 miliar.   Sementara sistem Kalimantan saat ini, masih terpisah antara subsistem Khatulistiwa dan Ketapang di barat dan sistem Barito Mahakam di timur. Interkoneksi sistem Kalimantan diperlukan untuk menghubungkan ketiga sistem tersebut dan mengevakuasi potensi energi bersih ke pusat beban termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). "Pengembangan interkoneksi Kalimantan akan membutuhkan investasi sebesar USD1,8 miliar," jelas Jisman.   Adapula sistem Sulawesi masih terpisah antara subsistem Sulawesi Bagian Utara dan Sulawesi Bagian Selatan sehingga diperlukan intrkoneksi untuk memasok listrik ebt untuk kebutuhan listrik smelter.   "Pengembangan Interkoneksi Sulawesi akan mengevakuasi potensi energi bersih untuk melistriki industri smelter di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan kebutuhan investasi USD1,8 miliar. Dibutuhkan kajian lebih lanjut menentukan efektivitas penyediaan tenaga listrik untuk smelter melalui pembangunan interkoneksi dengan pembangkit di dekat sumur gas atau distribusi LNG Carrier dengan pembangkit di dekat cluster industri smelter," jelas Jisman.   Agus Cahyono Adi

Menampilkan 5 berita halaman ini
Tips: Gunakan keyboard shortcut dan untuk navigasi cepat