Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Jumat 13 Juni 2025 Berita Terkini

Perkuat Kerja Sama Energi Ramah Lingkungan, Indonesia dan Singapura Tandatangani Tiga MoU

Ringkasan Berita

Pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangani tiga Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengembangan energi ramah lingkungan. Penandatanganan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama energi hijau dan pembangunan kawasan industri berkelanjutan. 

Pemerintah Indonesia dan Singapura menandatangani tiga Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengembangan energi ramah lingkungan. Penandatanganan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama energi hijau dan pembangunan kawasan industri berkelanjutan. 

MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Energi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Singapura, Tan See Leng. Penandatanganan ini diharapkan dapat memberikan manfaat strategis bagi kedua negara, menciptakan peluang investasi, serta menjadi model kerja sama regional dalam mendukung transisi energi dan keberlanjutan ekonomi kawasan.

“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara Pemerintah Singapura dan Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau, khususnya ada 3 poin, yaitu perdagangan listrik energi yang bersih, kemudian CCS (Carbon Capture Storage), dan yang ketiga adalah kita membangun kawasan industri hijau bersama di Kepri (Provinsi Kepulauan Riau),” ujar Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia pada seremoni penandatangan MoU Indonesia dan Singapura, di Jakarta, Jumat (13/06/2025).

Kerja sama antar kedua negara ini dituangkan dalam 3 MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone/SIZ); MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi; dan MoU Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas.

"Hubungan kerja samanya harus kita lakukan tapi win-win. Kita kirim listrik ke saudara kita di Singapura, sekarang dalam hasil negosiasi, nanti Pemerintah Singapura bersama-sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan industri bersama, agar maju bersama-sama. Kita membangun hilirisasi di sini dan teman-teman kita di sana, saudara-saudara kita di Singapura, ya kita kirim energi baru terbarukan," ujar Bahlil.

Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan, yang akan mendorong pengembangan kawasan industri hijau, khususnya di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) di Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai langkah awal, dilakukan pembentukan SIZ Taskforce bersama, dengan Kementerian ESDM sebagai co-chair dari pihak Indonesia, yang akan memastikan realisasi ruang lingkup industri rendah karbon dan berkelanjutan, serta didukung oleh infrastruktur dan iklim investasi yang kondusif.

Adapun ruang lingkup industri di SIZ yaitu energi rendah karbon dan penyimpanan/baterai, industri berkelanjutan dan industri pendukung, logistik serta sektor yang relevan lainnya. Selain itu akan dilakukan pula upaya peningkatan iklim investasi berupa penyediaan infrastruktur pendukung, perizinan yang lebih sederhana, dukungan lintas sektor, dan keamanan dan kepercayaan aliran data lintas batas.

MoU lainnya yang ditandatangani adalah tentang Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas dilakukan dengan pertimbangan Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon yang melimpah di formasi geologi yang telah habis masa operasinya, sementara Singapura membutuhkan opsi penyimpanan karbon lintas batas karena keterbatasan geografisnya.

"Tidak hanya itu, karena asas kebersamaan dari keluargaan, kita juga harus mau membuka diri untuk menerima program dan kerjasama terhadap CCS. Di dunia sekarang, tidak akan mungkin sebuah produk industri itu akan kompetitif dengan produk-produk lain di dunia kalau tidak memakai energi baru-barukan dan atau prosesnya tidak mendekatkan pada green industri yang baik. Dan kita mempunyai kapasitas untuk CCS salah satu terbesar di dunia, bahkan terbesar untuk di Asia Pasifik," tambah Bahlil.

Sementara, Mou ketiga adalah terkait tentang Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi. MoU ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama di sektor kelistrikan.Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh keinginan Singapura untuk mendapatkan pasokan listrik bersih dari Indonesia, yang akan mendukung industri hijau di kedua negara dan secara signifikan menurunkan emisi karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.(JG)

Dipublikasikan: Jumat 13 Juni 2025