Bantuan Pasang Baru Listrik Gratis Targetkan 12.983 Rumah Tangga di Jawa Tengah
Ringkasan Berita
Sebanyak 12.983 rumah tangga di Jawa Tengah menjadi sasaran bantuan pasang baru listrik (BPBL) tahun 2024. Program bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Ainul Wafa dalam Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Sabtu (14/9/2024), di Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Sebanyak 12.983 rumah tangga di Jawa Tengah menjadi sasaran bantuan pasang baru listrik (BPBL) tahun 2024. Program bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Ainul Wafa dalam Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Sabtu (14/9/2024), di Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
“Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar atau ada hal-hal yang tidak patut, dapat disampaikan pengaduan kepada kami melalui berbagai kanal seperti media sosial dan Contact Center 136. Jangan segan untuk melapor,” ujar Ainul.
Ia menyampaikan masyarakat yang menjadi sasaran Program BPBL adalah masyarakat yang tidak mampu. Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM menugaskan PT PLN (Persero) untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL.
Ainul lantas menjelaskan bahwa calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS); berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T); dan/atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.
Program BPBL merupakan kegiatan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang mendapat dukungan penuh dari Komisi VII DPR RI. Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengungkapkan, bantuan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang masih menyalur listrik. Program BPBL membuat masyarakat dapat menikmati listrik mandiri.
"Listrik secara mandiri banyak manfaatnya apalagi di Desa Losari sebagai sentra bisnis, sebagian besar masyarakatnya pengusaha. Listrik yang terjamin dan andal, masyarakat pasti akan merasakan dampaknya," Rofik mengatakan.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga Gunanto Eko Saputro berharap, program BPBL ini dapat mengurangi sambungan-sambungan listrik tidak resmi.
"Kami juga berharap program ini signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pengembangan UMKM," ujar Gunanto.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Purwokerto, Bapak Firman Rahardja menyatakan kesiapan PLN dalam mendukung Program BPBL.
"PLN siap bekerja sama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna mendukung rasio elektrifikasi sebesar 100%," kata Firman.
Lebih Tenang dengan Listrik Sendiri
Sukadi (59), warga Desa Losari, merupakan salah satu penerima manfaat program pasang baru listrik. Pekerjaannya serabutan, terkadang sebagai buruh bangunan di sela-sela bertani kopi dan kapulaga. Belasan tahun ia menyalur listrik ke saudaranya.
"Sekarang lega karena pemakaian listrik bisa diatur sendiri," tuturnya.
Narto (51), yang rumahnya bersebelahan dengan Sukadi juga menyalur. Sehari-hari ia berjualan warung jajan di depan rumahnya.
"Senang karena ayem sudah punya (listrik) sendiri," kata Narto.
Manfaat BPBL tak hanya dirasakan Sukadi dan Narto, tapi juga oleh ratusan ribu penerima manfaat yang tersebar di seluruh Nusantara. Program yang menargetkan 122.000 rumah tangga se-Indonesia di tahun 2024 merupakan wujud kehadiran negara dalam pemerataan akses listrik bagi masyarakat. (AMH)