Belajar Pengelolaan Infrastruktur Kendaraan Listrik dari Korea Selatan
Ringkasan Berita
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan berbagi pengalaman mengikuti pendidikan dan pelatihan ke luar negeri, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menggelar acara Alumni Talk terkait pengelolaan infrastruktur kendaraan listrik yang telah sukses diterapkan di Korea Selatan. Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menyampaikan, penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan infrastruktur kendaraan listrik bisa dilakukan dengan belajar bersama dari percontohan di luar negeri.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan berbagi pengalaman mengikuti pendidikan dan pelatihan ke luar negeri, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menggelar acara Alumni Talk terkait pengelolaan infrastruktur kendaraan listrik yang telah sukses diterapkan di Korea Selatan. Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menyampaikan, penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan infrastruktur kendaraan listrik bisa dilakukan dengan belajar bersama dari percontohan di luar negeri.
“Bagaimana ke depannya pengelolaan charging station-nya seperti apa kita perlu belajar bersama-sama. Jadi narasumber ini sudah berangkat ke Korea Selatan sehingga dapat bercerita pengalamannya dari negara lain,” ujar Ida saat membuka Forum Literasi Ketenagalistrikan: Alumni Talk - Belajar Pengelolaan Charging Station dari Korea Selatan di Jakarta, Rabu, (19/02/2025).
Subkoordinator Keselamatan Ketenagalistrikan Andi Hanif selaku narasumber dalam acara tersebut membagikan pengalamannya saat mempelajari pengelolaan infrastruktur kendaraan listrik di Korea Selatan bulan Desember 2024. Dalam pelatihan tersebut, delegasi Indonesia belajar bagaimana membuat terminal bus umum yang seluruhnya berasal dari energi bersih.
Andi mengatakan, kunjungannya ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri Sustainable Mass Electric Transportation to Support Green Smart City West Java (2024-2027) yang merupakan bagian dari kerjasama antara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Chungcheongnam, Korea Selatan. Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Cheungnam merupakan sister province yang menjalin kerjasama di sektor ekonomi dan energi terbarukan sejak tahun 2021.
“Disana sudah ada “green station” yang murni menggunakan kendaraan listrik dan menggunakan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya-red). Jadi kesana untuk belajar memahami teknologi apa sih yang digunakan untuk nanti diterapkan di Indonesia,” kata Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan bahwa dalam menerapkan kebijakan penggunaan kendaraan listrik, Korea Selatan membutuhkan waktu penelitian yang panjang dimulai dari penelitian di tahun 2017 hingga didukung sepenuhnya oleh pemerintah di tahun 2021.
“Dalam melakukan pengembangan kendaraan listrik ini membutuhkan waktu yang bertahap. Basic utama adalah ketersediaan laboratorium dan penelitian yang didukung oleh pemerintah, segala sesuatu itu harus diuji coba dulu,” jelas Andi.
Dalam kesempatan yang sama, Coordinator Project Proyek ENTREV Eko Adji Buwono yang hadir sebagai narasumber penanggap menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara ini. Kegiatan alumni talk ini disebutnya sebagai media pembelajaran bersama mengenai kendaraan listrik.
“Acara ini saya apresiasi, keren presentasinya, ini bagus untuk modelling kita. Kita bisa bersama melihat di negara asalnya yang sekarang kendaraan listriknya lebih banyak dari kita, yang teknologinya lebih baik dari kita dan ini bisa di share untuk diduplikasi teknologi seperti ini,” ucap Eko.
Kegiatan Alumni Talk merupakan bagian dari forum literasi informasi di bidang ketenagalistrikan yang rutin diselenggarakan oleh Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan. Dalam Alumni Talk ini, para lulusan tugas belajar atau tugas diklat membagikan pengalaman dan ilmu yang didapat kepada pegawai dan pemangku kepentingan lain. (U)