Sabtu, 09 Agustus 2025

Detail Berita

Kamis 08 Mei 2025 Berita Terkini

Ditjen Ketenagalistrikan dan JICA Gelar Technical Workshop for Energy Transition

Ringkasan Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan transisi energi nasional untuk mencapai target net zero emission. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Technical Workshop for Energy Transition dengan tema Ammonia/Biomass Co-Firing for Boiler yang digelar pada Rabu (7/5/2025) di Jakarta. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan transisi energi nasional untuk mencapai target net zero emission. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Technical Workshop for Energy Transition dengan tema Ammonia/Biomass Co-Firing for Boiler yang digelar pada Rabu (7/5/2025) di Jakarta. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Koordinator Perencanaan Pembangkitan Tenaga Listrik Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Pramudya saat membuka workshop menyampaikan, saat ini Indonesia tengah berupaya melakukan transisi sistematis menuju masa depan energi yang lebih hijau melalui perencanaan strategis, inovasi teknologi, dan dukungan kebijakan.

“Indonesia siap mencapai sistem kelistrikan berkelanjutan yang menyeimbangkan tanggung jawab lingkungan dengan pembangunan ekonomi,” papar Pramudya.

Dalam paparannya Pramudya menyampaikan penyediaan listrik ke depan akan semakin didominasi oleh sumber energi baru terbarukan seperti tenaga surya, angin, pasang surut, hidro, bioenergi, panas bumi, amonia hijau (NH3) dan hidrogen hijau (H2). Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara secara bertahap akan digantikan oleh amonia hijau mulai tahun 2045, sementara pembangkit berbahan bakar gas akan digantikan oleh hidrogen hijau pada tahun 2051.

“Kita ingin mengelaborasi satu per satu teknologi kita berdasarkan RUKN (Rancangan Umum Ketenagalistrikan Nasional –red)” jelas Pramudya.

Lebih lanjut Pramudya menjelaskan untuk pembangkit listrik batu bara akan dilengkapi dengan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, dan akan menggabungkannya dengan biomassa, sebagai bagian dari upaya mencapai nol emisi di sektor pembangkitan listrik.

Seiring rencana beralihnya Indonesia dari bahan bakar fosil, sumber energi alternatif rendah karbon akan diintegrasikan ke dalam jaringan listrik. Energi nuklir yang akan dikembangkan menyediakan listrik yang stabil dalam skala besar, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Amonia Hijau untuk Batubara 100% juga masuk dalam perencanaan yang akan diterapkan pada tahun 2045.

Narasumber workshop Senior Manager Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Ahmad Iqbal menjelaskan penggunaan biomassa terus meluas karena meningkatnya permintaan untuk mengurangi emisi Co2. Pihaknya terus berfokus pada pengembangan teknologi pembakaran biomassa untuk mengurangi emisi Co2 (netral karbon) dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara.

Menurut Iqbal Negara Indonesia kaya akan berbagai tipe biomassa, seperti woody chip, woody pellet, sawdust, agricultural waste seperti palm waste, coffee, rice husk maupun rice straw.

“Ini sudah saatnya kita mendekeati energy transition tersebut,” jelas Iqbal.

Menurut Iqbal masing-masing biomassa memiliki tipe dan juga karakteristik yang perlu dipertimbangkan saat melakukan biomass firing pada pembangkit PLTU. Dalam pengembangan teknologi biomassa ada beberapa hal yang harus dipastikan, diantaranya penerapan teknologi biomassa firing ini tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap performa boiler pada pembangkit.

Workshop ini diikuti oleh peserta dari Setjen Dewan Energi Nasional (DEN), Ditjen EBTKE, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT PLN (Persero), PT PLN Indonesia Power, PT PLN Nusantara Power, dan IHI Corporation. (RO)

Dipublikasikan: Kamis 08 Mei 2025