Dorong Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan, Dirjen Gatrik Tinjau Kesiapan Industri GPAS
Ringkasan Berita
Kementerian Energi dan Sumber Daua Mineral (ESDM) terus mendorong penerapan keselamatan ketenagalistrikan dntuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kebakaran akibat listrik. Mendukung hal tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu hadir langsung ke beberapa pabrikan peralatan listrik untuk meninjau kondisi kesiapan industri Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) untuk masyarakat umum.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong penerapan keselamatan ketenagalistrikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kebakaran akibat listrik. Mendukung hal tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu hadir langsung ke beberapa pabrikan peralatan listrik untuk meninjau kondisi kesiapan industri Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) untuk masyarakat umum.
Dalam kunjungan ke PT Chint Indonesia dan PT Manufaktur Hijau Indonesia pada Rabu (30/04/2025) di Tangerang, Banten, Jisman menyampaikan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mendorong para pabrikan GPAS meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas distribusi produk secara nasional agar dapat diakses oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Ia mengimbau agar perusahaan penyedia peralatan listrik memperhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan pada sektor ketenagalistrikan.
"SNI dan TKDNnya harus dipenuhi, supaya bisa kita gunakan. Itu kan harus ada persyaratan SNI dan TKDN kalau pengadaan," tegas Jisman.
Seperti diketahui TKDN sektor ketenagalistrikan bertujuan mendorong penggunaan produk dan jasa lokal dalam proyek ketenagalistrikan, meningkatkan nilai tambah ekonomi dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Operasional Director PT Manufaktur Hijau Indonesia, Yemimita menjelaskan, pihaknya selaku salah satu manufaktur elektrical di Indonesia terus berupaya berinovasi pada produksi utamanya terhadap kesiapan produk yang mampu mencegah arus bocor pada instalasi.
"Untuk MCCB kami juga ber-TKDN dan Sudah SNI," ujar Yemimita.
Pada kunjungan ke PT. ABB Sakti Industri dan PT. Schneider Electric Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025), Jisman menegaskan bahwa semakin besar daya suatu instalasi listrik maka semakin besar arus bocornya. Oleh karena itu penggunaan GPAS sangat penting untuk mencegah arus bocor dan memberikan rasa aman.
Dirjen Ketenagalistrikan juga mengimbau produsen peralatan listrik untuk bersiap-siap meningkatkan produksi GPAS ketika aturan penerapannya sudah diresmikan oleh Pemerintah. Ia menekankan Program Bantuan Pasang Baru Listrik akan memasukkan komponen penerapan GPAS untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
“Kita galakkan terus bagaimana pentingnya keselamatan itu,” tegas Jisman.
Direktur PT. ABB Sakti Industri, Linius Tan menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong pemenuhan TKDN di berbagai lini produksinya.
“Indonesia mempunyai banyak resources teknikal yang cukup bagus dan cukup memadai. Saya kira itu hal yang harus kita lakukan terus,” ungkap Linius.
Dalam kunjungan tersebut, Jisman didampingi perwakilan Asosiasi Lembaga Inspeksi Tegangan Rendah (ASLITER), Badan Usaha Pembangunan dan Pemasangan (Bangsang), dan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI). (RO/AT)