Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Selasa 29 April 2025 Berita Terkini

DPR RI dan KESDM Tinjau Kontribusi PLTU Batang dalam Ketahanan Energi Nasional

Ringkasan Berita

Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) didampingi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan kunjungan kerja reses ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (24/04/025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung operasional dan kontribusi PLTU Batang terhadap ketahanan energi nasional, sekaligus memastikan dukungan infrastruktur kelistrikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

 

Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) didampingi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan kunjungan kerja reses ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (24/04/025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung operasional dan kontribusi PLTU Batang terhadap ketahanan energi nasional, sekaligus memastikan dukungan infrastruktur kelistrikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Pembangkit berkapasitas 2 x 1000 megawatt (MW) ini memainkan peran strategis dalam menopang keandalan sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali),” ujar Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Ia mengatakan PLTU Batang memiliki teknologi ultra super critical yang lebih ramah lingkungan dan efisiensi tinggi, serta dukungan tenaga kerja lokal sebanyak 99%, pembangkit ini menjadi simbol kemajuan industri energi di Indonesia. Ia juga memuji keandalan dan inovasi yang diusung PLTU Batang.

“Ini pembangkit kategori modern, kapasitasnya besar, mencapai 2.000 megawatt, dan proses pembakarannya nyaris sempurna. Debu dan emisi karbonnya sangat minim,” ujar Sugeng.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Havidh Nazif menekankan pentingnya menjaga tarif listrik yang terjangkau bagi masyarakat.

"PLTU Batang berhasil mengombinasikan teknologi maju dengan biaya operasional yang tetap efisien, sehingga mampu mendukung kebutuhan listrik dengan harga yang bersahabat," jelasnya.

Anggota Komisi XII DPR RI Muh Haris mengingatkan pentingnya pengawasan lingkungan yang ketat dan partisipatif. Ia mendorong agar pemantauan dampak lingkungan dilakukan secara rutin dan melibatkan masyarakat.

“Kami ingin PLTU ini bukan hanya menjadi pilar ketahanan energi, tapi juga menjadi teladan dalam hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar. Program CSR harus relevan dengan kebutuhan warga: pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, dan ekonomi produktif. Jangan sekadar simbolik,” tegas Haris.

 

PLTU Batang, Simbol Kemajuan Energi Nasional

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang mencatatkan sejarah baru di sektor ketenagalistrikan Indonesia. Sebagai proyek pembangkit listrik berkapasitas besar, PLTU Batang menjadi yang pertama di Indonesia yang menerapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor ketenagalistrikan nasional.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Bhimasena Power Indonesia bersama PT PLN (Persero), dengan dukungan kerja sama bilateral dari Pemerintah Jepang. Pendekatan KPBU ini menjadi tonggak penting dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur energi, membuka peluang lebih luas bagi keterlibatan swasta dalam proyek-proyek strategis nasional.

PLTU Batang juga tercatat dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan merupakan bagian dari program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat. PLTU Batang juga merupakan bukti nyata bahwa Indonesia mampu mengintegrasikan teknologi maju, efisiensi tinggi, dan prinsip keberlanjutan dalam membangun masa depan energi yang lebih baik. (AT)

 

Dipublikasikan: Selasa 29 April 2025