Kementerian ESDM Dorong Keterlibatan Perempuan dalam Ekosistem Kendaraan Listrik

Ringkasan Berita
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengupayakan percepatan pengembangan kendaraan listrik. Salah satu isu strategis yang didorong adalah bagaimana perempuan dapat memegang peranan penting dalam seluruh rantai ekosistem kendaraan listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengupayakan percepatan pengembangan kendaraan listrik. Salah satu isu strategis yang didorong adalah bagaimana perempuan dapat memegang peranan penting dalam seluruh rantai ekosistem kendaraan listrik.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Pelayanan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ferry Triansyah saat membuka Workshop Pengarusutamaan Perempuan dalam Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tangerang Selatan, Rabu, (13/11/2024).
“Ada tantangan dalam keterlibatan dan pengarusutamaan perempuan dalam ekosistem KBLBB ini. Salah satunya karena kurangnya tenaga kerja profesional perempuan di bidang STEM atau Science,Technolgy, Engineering and Mathematics, terutama disebabkan oleh latar belakang pendidikan mereka,” ujar Ferry.
Ferry mengapresiasi kegiatan advokasi infrastruktur dan transformasi pasar yang dilakukan oleh Enhancing the Readiness for Transition of Electric Vehicle in Indonesia (ENTREV) yang memberikan peluang baru bagi perempuan dalam berpartisipasi di ekosistem KBLBB.
‘’Kegiatan ENTREV memberikan peluang untuk mempromosikan keterampilan baru, pelatihan, peningkatan lapangan kerja, dan peluang kewirausahaan bagi perempuan,’’ jelas Ferry.
Subkoordinator Pengelolaan Komunikasi dan Kehumasan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agnes Tania yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran krusial, baik dalam hal pengelolaan sumber daya alam, pemberdayaan ekonomi, konservasi lingkungan, maupun pengambilan kebijakan.
“Untuk mewujudkan peran aktif perempuan dalam bidang tersebut, diharapkan dukungan berbagai pihak agar dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan energi di Indonesia,” ujar Agnes.
Project Coordinator ENTREV Project UNDP Indonesia, Yovie Zulhijah menyampaikan bahwa pengarusutamaan Perempuan dalam pengembangan KBLBB harus memperhatika inisiatif peningkatan representasi Perempuan dalam pembuatan kebijakan.
“Aspek infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik harus memperhatikan pemerataan sebaran lokasi infrastruktur pengisian daya yang mempertimbangkan akses perempuan. Kemudian di aspek pengguna KBLBB, perlu penerapan literasi aspek standar keselamatan dan keekonomian KBLBB bagi para perempuan baik pengguna maupun non pengguna,” kata Yovie.
Workshop ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bekerjasama dengan ENTREV dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang peran penting perempuan di ekosistem KBLBB. Selain itu workshop bertujuan membuat usulan strategi penguatan partisipasi perempuan dan mengumpulkan serta merumuskan usulan rekomendasi kebijakan dan program pelaksanaan di lapangan. Acara diselenggarakan dengan melibatkan Kementerian/Lembaga dan stakeholder mitra eksosistem KBLBB. (U)