Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Minggu 15 Oktober 2023 Berita Terkini

Kementerian ESDM Sambung 15.000 Listrik Gratis di Jawa Tengah

Ringkasan Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 15.000 rumah tangga tidak mampu di provinsi Jawa Tengah melalui tahun anggaran 2023. Ditargetkan, 125.000 rumah tangga di Indonesia akan mendapatkan sambungan listrik gratis dari pemerintah pada tahun 2023.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 15.000 rumah tangga tidak mampu di provinsi Jawa Tengah melalui tahun anggaran 2023. Ditargetkan, 125.000 rumah tangga di Indonesia akan mendapatkan sambungan listrik gratis dari pemerintah pada tahun 2023.

Pada peresmian dan penyalaan pertama program BPBL di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Minggu (15/10), Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Pengawas Obyek Vital Nasional Yurod Saleh mengatakan Kabupaten Grobogan akan mendapatkan 676 sambungan rumah tangga yang tersebar di 8 kecamatan.

"Sampai dengan tanggal 5 Oktober 2023, telah menyala sebanyak 650 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan," ujar Yurod.

Yurod mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik. Program ini merupakan kegiatan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan mendapat dukungan penuh dari Komisi VII DPR RI.

Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM menugaskan PT PLN (Persero) untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL. Calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T), dan atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Marwan Jafar mengucap terima kasih dan bersyukur atas program BPBL dan berharap titik-titik rumah di Kabupaten Grobogan yang belum ada listriknya bisa dapat diperjuangkan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, PLN, dan stakeholder lainnya. Saya berharap ke depannya kerjasama kita dengan pemda setempat pun dapat terjalin dengan baik," ungkap Marwan.

Ia berpesan agar tidak memberikan peraturan yang berbelit-belit. Mulai dari tingkatan Kementerian sampai dengan kepala desa. Agar pemerintah tidak memberikan arus birokrasi yang berbelit-belit.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Grobogan Heru Dwi Cahyono menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan Rasio Elektrifikasi 100% di Kabupaten Grobogan masih ada beberapa kendala yang sering dijumpai. Pertama, masih banyaknya lokasi desa yang jauh sekali dari sambungan listrik terdekat.

"Hambatan kedua, masih mahalnya biaya pemasangan awal untuk instalasi listrik skala rumah tangga terutama bagi masyarakat kurang mampu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengupayakan bantuan sambungan listrik sebanyak 676 rumah tangga di grobogan," ungkap Heru.

Ia mengapresiasi program BPBL yang dilaksanakan Kementerian ESDM dan mengucap terima kasih kepada pemerintah pusat dengan menggratiskan biaya pemasangan listrik kepada masyarakat kurang mampu di Grobogan. Diharapkan dengan program ini seluruh warga Kabupaten Grobogan mendapat akses energi listrik.

Vice President Priority Account Executive Swasta dan Bisnis PT PLN (Persero) Fauzi Arubusman mengatakankan bahwa PLN Bersama dengan mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi dan melangkah bersama melaksanakan tugas mulia dari Kementrian ESDM yakni  program BPBL ini.

"Program BPBL menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Fauzi.

Acara peresmian dilanjutkan dengan seremoni penyalaan pertama kepada rumah tangga penerima manfaat BPBL, Parjiyo (72) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Parjiyo mengungkapkan rasa syukurnya karena keluarganya tidak harus menyalur listrik lagi dari rumah lain. Ia menyatakan sebelumnya ia harus menyalur listrik dari orang tuanya.

"Terima kasih Pak Marwan dan pemerintah saya sudah diberikan bantuan, rumah saya sekarang tidak perlu menyalur lagi," kata Parjiyo. (AT).

Dipublikasikan: Minggu 15 Oktober 2023