Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Jumat 18 Oktober 2024 Berita Terkini

Khoiri Bebas Stunting, Ropiah Tersenyum Berkat Ketapang Kuning

Ringkasan Berita

Ropiah (39 tahun) begitu gundah saat menceritakan kondisi putranya Khoiri Althaf (5 tahun). Matanya menerawang jauh saat tiga tahun lalu sang buah hati dinyatakan stunting. Dahulu stunting baginya merupakan aib untuk keluarga. Kini semuanya berubah, ia kembali tersenyum dan bersyukur setelah dipertemukan dengan Program Ketahanan Pangan Keluarga Usir Stunting (Ketapang Kuning), dimana putranya Khoiri telah dinyatakan bebas stunting.

Ropiah (39 tahun) begitu gundah saat menceritakan kondisi putranya Khoiri Althaf (5 tahun). Matanya menerawang jauh saat tiga tahun lalu sang buah hati dinyatakan stunting. Dahulu stunting baginya merupakan aib untuk keluarga. Kini semuanya berubah, ia kembali tersenyum dan bersyukur setelah dipertemukan dengan Program Ketahanan Pangan Keluarga Usir Stunting (Ketapang Kuning), dimana putranya Khoiri telah dinyatakan bebas stunting.

"Stunting itu taunya gizi buruk dan seperti aib bagi kita ibu-ibu yang tidak tahu ilmunya," ujar Rafiah.

Ropiah kini sudah memahami sepenuhnya protein memegang peran penting bagi tumbuh kembang anak dan bersama 18 anak lainnya di sekitar Pembangkit Priok, Khoiri dinyatakan berhasil lulus stunting. Program Ketapang Kuning yang diselenggarakan PT PLN Indonesia Power UBP Priok telah berhasil membantu Pemerintah menurunkan angka stunting di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

General Manager PT PLN Indonesia Power UBP Priok, Igan Subawa Putra, Jumat (18/10/2024) di Jakarta mengatakan, pihaknya berusaha terlibat dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar pembangkit listrik yang dikelola. Perusahaannya menaruh perhatian tinggi dengan program tanggung jawab sosial lingkungan, terutama terhadap permasalahan stunting.

Menurutnya dalam kurun 5 tahun terakhir pihaknya telah menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial lingkungan, diantaranya Paud Inklusi (pendidikan), Ketapang Kuning (kesehatan), Kelompok Tani, Taman Hatinya Sunter (lingkungan) dan Rojali (ekonomi).

"Ketapang kuning ini adalah penanganan stunting dengan pemberdayaan memanfaatkan protein hewani yang dibudidayakan oleh kelompok yang kita bentuk, karena kelompok ini menghasilkan lele, lele tersebut kemudian diolah menjadi protein hewani yang bisa menjadi penambahan gizi untuk anak-anak stunting," jelas Igann.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ida Nuryatin Finahari mengapresiasi Program Ketapang Kuning yang membantu Pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting di wilayah Unit Bisnis Pembangkitan Priok.

"Program-programnya (TJSL Indonesia Power) sangat banyak terutama yang terkait dengan stunting, pengentasan kemiskinan ini memang menjadi concern tentunya," tutur Ida saat melakukan kunjungan Monitoring Program TJSL Badan Usaha Subsektor Ketenagalistrikan di PLN Indonesia Power UBP Priok di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/10/2024).

Ida berharap kontribusi Indonesia Power di Tanjung Priok bisa memberikan manfaat yang besar sehingga masyarakat sekitar terutama yang kurang mampu dapat terbantu.

Manager Administrasi Indonesia Power UBP Priok, Tessa Kapiyana secara teknis menjelaskan intervensi program ketapang kuning dibagi ke dalam dua tahap yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervesi spesifik dimulai dari tahap baby cafe, yaitu pelatihan aksi cegah stunting, monitoring berat badan dan tinggi badan anak serta pemberian makanan tambahan (PMT) berupa produk olahan ikan dan protein hewani. Tahap selanjutnya Baby Troops, dilakukan evaluasi pada anak yang teridentifikasi stunting.

Selanjutnya pada intervensi sensitif, difokuskan pada usia remaja dengan edukasi kesehatan seksual, pengukuran HB, pengukuran konjunctiva pada mata melalui scio. Untuk pengantin dengan sosialisasi kesehatan reproduksi dan susu tinggi protein serta untuk ibu hamil dan menyusui diberikan edukasi gizi balita, konsultasi tenaga ahli, makanan gizi seimbang dan susu tinggi protein.

"Solusi dari kami adalah melakukan pelatihan pencegahan stunting bagi kader, ahli gizi, dan dokter spesialis anak," terang Tessa.

Program monitoring TJSL merupakan kegiatan yang diselenggarakan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM sesuai Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan dan Pengembangan Lingkungan dan Masyarakat Sekitar pada Kegiatan Subsektor Ketenagalistrikan. Tim ini dibuat untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, pembangunan daerah tertinggal, pencegahan stunting, dan penanggulangan terorisme, sehingga perlu dilakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengembangan lingkungan masyarakat sekitar pada kegiatan subsektor ketenagalistrikan. (RO)

Dipublikasikan: Jumat 18 Oktober 2024