Menteri ESDM Paparkan Capaian Kinerja 2024, Konsumsi Listrik Per Kapita Meningkat
Ringkasan Berita
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, memaparkan berbagai capaian positif Kementerian ESDM yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM di Jakarta, Senin (3/2/2025). Salah satu capaian yang disampaikan adalah peningkatan konsumsi listrik per kapita pada tahun 2024. Bahlil menyampaikan, realisasi konsumsi listrik perkapita tahun 2024 adalah sebesar 1.411 kWh/kapita.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, memaparkan berbagai capaian positif Kementerian ESDM yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM di Jakarta, Senin (3/2/2025). Salah satu capaian yang disampaikan adalah peningkatan konsumsi listrik per kapita pada tahun 2024. Bahlil menyampaikan, realisasi konsumsi listrik perkapita tahun 2024 adalah sebesar 1.411 kWh/kapita.
"Dari tahun 2019, konsumsi listrik kita naik terus, 1.084 kWh/kapita kemudian 2020 menjadi 1.089 kWh/kapita, kemudian terjadi lonjakan dari 2022 ke 2023 dari 1.173 kWh/kapita ke 1.337 kWh/kapita. Kalau tahun 2021 itu terjadi defisit konsumsi listrik kita, karena waktu itu terjadi over supply antara listrik yang ada di PLN dan permintaan, tapi sekarang sudah balance," ungkap Bahlil.
Bahlil megatakan, target konsumsi listrik perkapita tahun 2024 adalah sebesar 1.439 kWh/kapita dan tahun 2029 sebesar 2.272 kWh/kapita untuk mencapai pertumbungan ekonomi 8%.
Ia juga mengatakan sepanjang 2024, realisasi investasi sektor ESDM mencapai USD32,3 miliar atau sekitar Rp515 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai USD29,9 miliar. Subsektor migas menjadi kontributor terbesar dengan investasi sebesar USD17,5 miliar, disusul Minerba USD7,7 miliar, ketenagalistrikan USD5,3 miliar, serta EBTKE sebesar USD1,8 miliar.
"Akumulasi total investasi sektor ESDM tahun 2024 sebesar USD32,3 miliar, atau sekitar Rp515 triliun. Di migas sedikit naik dari USD14,9 miliar ke USD17,5 miliar, kurang lebih USD2,6 miliar lebih besar ketimbang 2023 atau hampir kurang lebih Rp40 triliun. Ini dalam rangka untuk mendorong peningkatan lifting migas," kata Bahlil.
Capaian PNBP sektor ESDM juga menunjukkan kinerja positif, melampaui target hingga 115%, dengan realisasi mencapai Rp269,5 triliun dari target Rp234,2 triliun. Perinciannya, PNBP migas sebesar Rp110,9 triliun, minerba Rp140,5 triliun, EBTKE Rp2,8 triliun, dan lainnya Rp15,4 triliun. Meskipun sektor minerba mengalami penurunan PNBP akibat fluktuasi harga global, realisasinya tetap tumbuh dari target awal Rp113 triliun menjadi Rp140,5 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan capaian kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional pada 2024 mencapai 101 Giga Watt (GW). Capaian ini didominasi pembangkit berbasis energi fosil sebesar 86 GW (85%) dan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 15,1 GW (15%).
Sebagai bagian dari komitmen global dalam menjaga lingkungan, pemerintah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sektor energi sebesar 147,61 juta ton CO2 pada 2024, melebihi target 142 juta ton CO2. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan realisasi 2023 yang mencapai 127,67 juta ton CO2.
"Ini untuk menuju Net Zero Emission (NZE) sampai tahun 2060, jadi sebenarnya kita sudah ada track. Jadi setiap tahun kita sudah mempunyai target berapa yang akan diturunkan," tutup Bahlil.
Capaian kinerja sektor ESDM ini diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan energi nasional serta mendukung program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan kedaulatan energi dan hilirisasi. (AT)