Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Rabu 01 Maret 2023 Berita Terkini

Program Gerilya MSIB Batch 4 Diluncurkan

Ringkasan Berita

Dalam    rangka    meningkatkan    pemanfaatan    energi    bersih,    khususnya Pembangkit  Listrik  Tenaga  Surya  (PLTS)  di  Indonesia  dengan  melibatkan  partisipasi akademisi,  generasi  muda  dan stakeholders,  Kementerian  Energi  dan  Sumber  Daya Mineral  (ESDM)  bekerja  sama  dengan  Kementerian  Pendidikan,  Kebudayaan,  Riset  dan Teknologi  (Dikbudristek)  kembali  menginisiasi  Program  Gerakan  Inisiatif  Listrik  Tenaga Surya  (GERILYA)  sebagai  program  Magang  dan  Studi  Independen  Bersertifikat  (MSIB) Batch IV pada Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023.

 

Dalam    rangka    meningkatkan    pemanfaatan    energi    bersih,    khususnya Pembangkit  Listrik  Tenaga  Surya  (PLTS)  di  Indonesia  dengan  melibatkan  partisipasi akademisi,  generasi  muda  dan stakeholders,  Kementerian  Energi  dan  Sumber  Daya Mineral  (ESDM)  bekerja  sama  dengan  Kementerian  Pendidikan,  Kebudayaan,  Riset  dan Teknologi  (Dikbudristek)  kembali  menginisiasi  Program  Gerakan  Inisiatif  Listrik  Tenaga Surya  (GERILYA)  sebagai  program  Magang  dan  Studi  Independen  Bersertifikat  (MSIB) Batch IV pada Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023.

Program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengupayakan transisi energi dengan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29% pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana pada Launching Program GERILYA MSIB Batch 4, di Jakarta, Rabu (1/3).

Rida menyampaikan bahwa terdapat dua isu mengapa kita harus mengupayakan transisi energi. Pertama, transisi energi adalah untuk kepentingan diri sendiri. Saat ini 86 persen pembangkit listrik di Indonesia menggunakan energi fosil dan suatu saat akan habis. Dengan adanya transisi energi, kualitas ketahanan dan kemandirian energi nasional tidak lagi tergantung pada energi fosil.

“Kita punya renewable resources berlimpah, modality dan resources-nya sudah ada. Artinya kalau kita ingin transisi dari fosil ke non-fosil, sumbernya sudah ada,” ujar Rida.

Hal kedua menurut Rida adalah adanya tekanan global seperti isu global warming, perubahan iklim dan cuaca yang susah diprediksi. Menurutnya pemanaan global membuat Gas Rumah kaca (GRK) naik dan kemudian membuat suhu bumi naik.

“Tidak saja tinggi permukaan laut yang naik, tetapi cuaca juga tidak dapat diprediksi, dan itu sudah dirasakan, dan kenaikan saat ini sebesar 1,1 derajat,” ujar Rida.

Rida menyebut Kementerian ESDM serius dalam mengupayakan transisi energi. Keterlibatan anak muda tentunya sangat penting bagi estafet transisi energi yang akan dilakukan Pemerintah.

“Inilah peran kita, tidak hanya untuk merencanakan mengoperasikan memelihara PTLS Atap, itu hanya contoh saja. Adik-adik bisa membentuk kelompok, buat simulasi yang mempresentasikan pentahelix. Ada yang berperan sebagai regulator, ada sebagai badan usaha, dan sebagainya,” kata Rida.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Andriah Feby Misna mengatakan bahwa Program GERILYA merupakan program kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi lintas Kementerian, dan juga melibatkan pihak BUMN/swasta, akademisi, masyarakat, dan media.

GERILYA bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia mahasiswa dalam bentuk pembekalan dan pengalaman teknis dan praktis yang mencakup perencanaan, komersialisasi, dan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya yang saat ini diminati oleh dunia usaha dan sektor industri.

“Semoga Program GERILYA MSIB BATCH 4 dapat berjalan lancar dan sukses serta berperan serta dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia, serta dapat mencetak bibit-bibit unggul clean energy activist untuk dapat mencapai target transisi energi yang diharapkan,” ujar Feby.

 

Program GERILYA

Program Gerilya batch 4 merupakan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek yang ditujukan bagi mahasiswa program studi eksakta/sosiohumaniora minimal semester 6 dan hasil pembelajarannya nanti dapat dikonversi setara dengan 20 SKS.

Sebanyak 2.456 pendaftar dari 280 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia telah diseleksi, dengan hasil 62 mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi dinyatakan lulus seleksi GERILYA.

Pelaksanaan program GERILYA MSIB Batch 4 mendapatkan komitmen dukungan pendanaan dari USAID Sustainable Energy for Indonesia's Advancing Resilience (USAID-SINAR).

Terdapat 14 perusahaan atau institusi di sektor energi yang berkomitmen dalam mendukung pelaksanaan kegiatan team-based project GERILYA MSIB Batch 4

Kementerian ESDM menghadirkan Program GERILYA untuk memberi ruang bagi mahasiswa agar dapat berkontribusi langsung bagi transisi energi Indonesia. Selama penyelenggaraan 2 batch sebelumnya, mahasiswa GERILYA telah berkontribusi dalam perencanaan, pemasangan, hingga operasi dan pemeliharaan berbagai jenis PLTS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya terlibat langsung dalam penyiapan dan perencanaan PLTS Terapung Cirata yang akan menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara. (AT)

 

Dipublikasikan: Rabu 01 Maret 2023