SIPANDU Ubah Sampah Jadi Berkah, Warga Babelan Semakin Berdaya

Bustomi (25) tak pernah menyangka wajah desanya bisa berubah. Sampah yang dulu menjadi persoalan lingkungan kini dapat memberikan manfaat dengan pengelolaan yang tepat.  Sebagai warga di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Bustomi merupakan salah satu warga yang pernah merasakan kesulitan dalam membuang sampah.

“Kala itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan hanyalah membakar atau menimbunnya di pekarangan rumah tanpa memahami bahwa sampah tersebut memiliki nilai ekonomi,” ujar Bustomi, Jumat (11/7/2025).

Pengelolaan lingkungan yang belum tepat kerap menimbulkan kekhawatiran akan dampak buruk dari lingkungan yang tidak sehat dan menurunnya kualitas kehidupan. Namun semuanya perlahan berubah sejak tahun 2022, ketika Program Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu (SIPANDU) hadir di Desa Muara Bakti.

Corporate Communication and ESG Manager PT Cikarang Listrindo Tbk, Rani Maheswari, menyampaikan bahwa pihaknya menginisiasi program SIPANDU agar Desa Muara Bakti menjadi pusat edukasi dan pengolahan sampah terpadu sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyakarat. Program ini berfokus pada peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui pelatihan kepada Bank Sampah Binaan dan pembentukan Komite SIPANDU di desa tersebut.

"Sekarang masyarakat mulai mengenal bagaimana mengelola sampah dengan baik, bahkan satu tingkat lagi sampah itu ternyata bisa dipilah dan menimbulkan nilai ekonomis," jelas Rani.

Sekretaris Bank Sampah di Desa Muara Bakti, Lala Aprilia (24) menuturkan, perlahan masyarakat mulai bisa mengelola sampah anorganik rumah tangganya. Dengan adanya pemahaman nilai ekonomis, warga desa dapat menimbang atau menabungnya di Bank Sampah.

"Kita menjemput sampah-sampah ekonomis ke rumah warga kemudian kita angkut ke gudang sampah, setelah itu kita ada proses pembersihan sampah, setelah dibersihkan kami menunggu harga sampah stabil dan kami antar untuk dijual ke pengepul," ujar Lala.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ida Nuryatin Finahari dalam kunjungan monitoring Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Badan Usaha subsektor Ketenagalistrikan ke PT Cikarang Listrindo Tbk memberikan apreasiasi atas Program ini. Menurutnya SIPANDU sudah berjalan baik karena melibatkan partisipasi warga.

"Karena sudah tahu bahwa kanan-kirinya rawan banjir jadi pengelolaan sampah yang dilakukan tentunya sangat berarti buat warga disini," jelas Ida.

Selain memantau Program SIPANDU, Tim Monitoring TJSL Ditjen Ketenagalistrikan juga hadir melihat pelaksanaan Program lain yaitu Listrindo Cerdas, Tingkatkan Kompetensi Anak Negeri (Lintas Energi) di SMKN 1 Babelan.

Melalui Lintas Energi, murid-murid SMKN 1 Babelan mendapatkan pengetahuan dari praktisi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), persiapan menuju dunia kerja, penerapan  Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R), hingga bantuan sarana belajar mengajar. Kepala Sekolah, Cucu Sudrajat (48) menyampaikan bahwa program ini cukup memberikan manfaat bagi anak didik dan guru di sekolahnya.

"Alhamdulillah belakangan ini beberapa industri sudah datang ke sekolah, mengadakan rekruitmen disini, Alhamdulillah juga tahun ini ada 6 siswa kami yang akan diberangkatkan ke Jepang," terang Cucu.

Seperti diketahui, Ditjen Ketenagalistrikan melakukan monitoring TJSL dalam rangka mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, pembangunan daerah tertinggal, pencegahan stunting, dan penanggulangan terorisme. Setelah tahun lalu dilaksanakan monitoring di wilayah usaha PT PLN (Persero), monev TJSL kali ini difokuskan pada wilayah usaha di luar PLN. (RO)