Terima Kunjungan SD Kebon Maen, Ditjen Ketenagalistrikan Kenalkan SPKLU dan PLTS Atap

Ringkasan Berita
Suasana Perpustakaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tampak lebih riuh dari biasanya. Suara tawa dan celotehan anak-anak terdengar bersahutan. Suara tersebut berasal dari kumpulan siswa Sekolah Dasar Kebon Maen yang sedang melakukan kunjungan ke Kantor Ditjen Ketenagalistrikan.
Suasana Perpustakaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tampak lebih riuh dari biasanya. Suara tawa dan celotehan anak-anak terdengar bersahutan. Suara tersebut berasal dari kumpulan siswa Sekolah Dasar Kebon Maen yang sedang melakukan kunjungan ke Kantor Ditjen Ketenagalistrikan.
Kunjungan SD Kebon Maen ke Ditjen Ketenagalistrikan dan ASEAN Centre for Energy (ACE) ini dilakukan dalam rangka kegiatan Field Trip edisi mengenal tentang energi. Dalam kunjungan tersebut, anak-anak siswa diajak untuk mengenal Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan.
Dengan penuh semangat, Subkoordinator Pengelolaan Komunikasi dan Kehumasan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agnes Tania menyambut kunjungan itu Selasa, (14/10/2024).
“Tadi sudah dikenalkan ya tentang SPKLU, untuk men-charge kendaraan listrik. Hal ini sangat penting, untuk menjaga lingkungan tetap bersih, karena kendaraan listrik tidak menghasilkan polusi seperti kendaraan yang memakai bensin,” ujar Agnes.
Lebih lanjut Agnes menjelaskan tentang tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang ketenagalistrikan.
“Selain itu tugasnya Ditjen Gatrik untuk mengingatkan kita tentang keselamatan saat menggunakan listrik. Bagaimana agar listrik kita itu aman, jadi kita harus menggunakan alat yang ber-SNI (Standar Nasional Indonesia-red), kalau listriknya menggunakan alat-alat yang berlabel SNI maka aman dan bisa digunakan,” jelas Agnes.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Corporate Affair Departement Asean Centre for Energy (ACE) Andi Tirta menyampaikan bahwa energi dapat dihasilkan dari dua sumber yaitu energi terbarukan dan energi tidak terbarukan.
“Fosil menjadi minyak bumi, pohon mati menjadi Batubara, itu kita sebut sebagai energi fosil atau energi tidak terbarukan. Ada juga energi terbarukan, ada yang dari angin, dari cahaya, dari panas bumi, dari air, artinya apa, sumber energi tersebut tidak akan habis,” jelas Andi.
Saat kunjungan, dilakukan juga pengenalan ke PLTS Atap yang berada di rooftop Kantor Ditjen Ketenagalistrikan. Di lokasi tersebut, siswa dikenalkan secara langsung mengenai bentuk, cara kerja dan manfaat dari PLTS Atap sebagai pembangkit yang berasal dari sumber energi bersih.
“Kantor ini menjadi salah satu contoh yang menggunakan energi hijau, energi yang bersumber dari matahari. Kami menggunakan PLTS ini, jadi suplai listrik kantor ini sebagian besarnya dari matahari, energi matahari ini diubah menjadi listrik. Nanti di tahun 2060 harapannya sudah mencapai Net Zero Emission, sederhananya 2060 nanti kita sudah menggunakan energi bersih, gak pakai Batubara dan minyak lagi,” kata Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Arif Arkanis.
Guru SD Kebon Maen Abi Asuro menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Ketenagalistrikan dan Asean Centre for Energy (ACE) yang telah menerima kunjungan siswa dalam rangka kegiatan Field Trip dan mengenalkan energi.
“Kami ucapkan terima kasih dari SD Kebon Maen atas kegiatan hari ini dalam rangka pembelajaran anak-anak tentang energi. Harapannya setelah pulang anak-anak bisa mengaplikasikan materi yang sudah disampaikan seperti mengelola listrik yang ada dirumah,” ujar Abi
Hanan, seorang siswi SD Kebon Maen menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat senang bisa belajar secara langsung mengenai ketenagalistrikan di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan.
“Seru, karena disini bisa belajar dan melihat langsung, bisa belajar secara langsung bisa merasakan belajarnya,” kata Hanan.
Ditjen Ketenagalistrikan berharap dengan kunjungan dari siswa sekolah seperti ini bisa memotivasi generasi muda dalam pengembangan ketenagalistrikan dimasa yang akan datang.
“Kami harapkan dengan kunjungan ini bisa menambah wawasan dan juga dapat memotivasi adik-adik supaya bisa bekerja di dunia ketenagalistrikan maupun bidang lainnya,” tutup Agnes. (U)