Sabtu, 09 Agustus 2025

Detail Berita

Senin 26 Mei 2025 Berita Terkini

Tumbuhkan Minat Baca, Ditjen Ketenagalistrikan Selenggarakan Kompetisi Bedah Buku Battle Series

Ringkasan Berita

Kegiatan bedah buku tak mesti identik dengan kegiatan yang serius. Untuk menarik perhatian, kegiatan bedah buku dapat diubah menjadi ajang adu gagasan yang seru dan inspiratif. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ditjen Ketenagalistrikan melalui Bedah Buku Battle Series Batch 1 Tahun 2025. Kegiatan ini menghadirkan tiga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Ditjen Ketenagalistrikan sebagai presenter pembedah buku.

Kegiatan bedah buku tak mesti identik dengan kegiatan yang serius. Untuk menarik perhatian, kegiatan bedah buku dapat diubah menjadi ajang adu gagasan yang seru dan inspiratif. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ditjen Ketenagalistrikan melalui Bedah Buku Battle Series Batch 1 Tahun 2025. Kegiatan ini menghadirkan tiga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Ditjen Ketenagalistrikan sebagai presenter pembedah buku.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari Forum Literasi yang rutin diselenggarakan oleh Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan. Acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca sehingga akan memupuk kebiasaan literasi," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari saat membuka acara, Senin (26/5/2025), di Jakarta.

Dengan mengusung format battle atau pertarungan ide, tiga presenter saling beradu argumen dan menyoroti isi buku dari sudut pandang masing-masing.

“Kompetisi ini diharapkan dapat melatih kemampuan berbicara secara persuasive dan public speaking pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, terutama bagi para pegawai yang menjadi presenter,” terang Ida.

Presenter pertama adalah Pranata Komputer Ahli Pertama Ajat Munajat yang mengulas buku “Hidup Itu Murah, yang Mahal Gengsi Kita”. Buku ini bercerita tentang bagaimana gengsi sering kali menyebabkan stres, utang, dan ketidakpuasan dalam hidup. Dalam buku itu disebutkan banyak orang terjebak dalam siklus konsumsi untuk mempertahankan citra sosial, seperti membeli barang-barang mewah atau mengikuti tren terbaru, padahal tidak benar-benar dibutuhkan.

“Ketika kebutuhan hidup sudah menjadi gaya hidup, maka yang sedang kita beli tidak hanya makanan dan minuman, tetapi juga membeli gengsi,” ujar Ajat.

Analis Kebijakan Ahli Pertama Try Supanji Akbar sebagai presenter kedua mengulas buku berjudul “The One Thing”. Buku tersebut bercerita tentang pentingnya menetapkan prioritas dan menghindari multitasking yang hanya membuang waktu dan energi.

“Melalui strategi dan panduan praktisnya, "The One Thing" memberikan pemahaman mendalam bagaimana berfokus pada satu hal terpenting dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas,” ujar Panji.

Narasumber terakhir adalah Analis Hukum Ahli Pertama Rama Aditya Firdaus. Ia mengulas buku berjudul “Asal Usul Jakarta Tempo Doeloe”. Buku ini memberikan informasi tentang sejarah asal-usul nama tempat di seluruh DKI Jakarta, dari sejak era pra-kolonial sampai kemerdekaan.

“Pembaca seakan diajak berkeliling Jakarta untuk menyimak penuturan penulisnya tentang masa lalu tempat-tempat di Jakarta, mulai dari Jakarta Utara sampai ke Jakarta Selatan, dari Jakarta Barat sampai ke Jakarta Timur,” ungkap Rama.

Setelah sesi paparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para peserta, kemudian dilanjutkan dengan polling untuk menentukan pemenang Bedah Buku Battle Series Batch 1 tahun 2025. Buku “Asal Usul Jakarta Tempo Doeloe” menjadi pemenang Book of The Day dalam Battle Series Batch  kali ini.

Pendekatan bedah buku battle series yang dikemas lebih segar dan menyenangkan membuktikan bahwa membangun budaya literasi bisa dirancang menarik untuk mendukung birokrasi yang adaptif dan cerdas. (RA)

Dipublikasikan: Senin 26 Mei 2025