Ditjen Gatrik Sosialisasikan Pencegahan Kebakaran Kepada Pegawai dan Pengelola Gedung

Ringkasan Berita
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sosialisasi dan simulasi pencegahan kebakaran untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada pegawai yang menangani pengelolaan Gedung. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan peran para pegawai dan seluruh pengguna gedung dalam peningkatan keselamatan pada bangunan gedung.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sosialisasi dan simulasi pencegahan kebakaran untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada pegawai yang menangani pengelolaan Gedung. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan peran para pegawai dan seluruh pengguna gedung dalam peningkatan keselamatan pada bangunan gedung.
“Sosialisasi ini penting untuk dilaksanakan, karena ada hal lain diluar listrik yang bisa menyebabkan kebakaran,” ujar Kepala Bagian Umum Wiwid Mulyadi pada Sosialisasi dan Simulasi Pencegahan Kebakaran di Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (12/09/2024).
Wiwid menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai amanat dari Peraturan Menteri PUPR No 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 143 tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan yaitu memberikan pengetahuan dan kompetensi kepada Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG).
Ia mengatakan, sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungan terhadap bahaya kebakaran.
“Untuk melaksanakan sistem proteksi kebakaran pada gedung tersebut diperlukan suatu manajemen pengelolaan untuk mewujudkan keselamatan penghuni bangunan gedung dari kebakaran dengan mengupayakan kesiapan instalasi proteksi kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan siap pakai, kata Wiwid.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi seluruh pegawai di Ditjen Gatrik untuk terus lebih baik kedepannya dan diharapkan dapat menjadi percontohan yang diikuti instansi lainnya di lingkungan KESDM. Selain itu, para pegawai selaku floor warden dan pengelola gedung diharap dapat mengambil manfaat dan mampu mengimplementasikan hasil pelatihan ini guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam keadaan darurat khususnya pada bangunan gedung.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang baik serta dapat meningkatkan peran pegawai yang terlibat dan seluruh pengguna gedung dalam meningkatkan keamanan dan proteksi bangunan gedung, khususnya terhadap potensi dan ancaman kebakaran,” ungkap Wiwid.
Dalam kesempatan yang sama Pelatih pada Pusat Pendidikan dan Latihan Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta Nurulusianto menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini, peserta dapat memahami teori dasar api dan dapat mengetahui alat proteksi kebakaran di lingkungan kerja.
“Saya harap para pegawai selaku floor warden dapat mempraktekkan langkah dalam keadaan darurat dan mempraktekkan peralatan proteksi kebakaran dengan aman dan tepat,” kata Nurulusianto.
Selain itu ia juga mengatakan floor warden dapat menjelaskan unsur-unsur terjadinya api dan klasifikasi kebakaran.
Sosialisasi ini juga dilengkapi dengan praktek memadamkan api di lapangan tenis kantor Ditjen Gatrik. Narasumber dari Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menjelaskan tentang cara memadamkan api menggunakan karung basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Cara tradisional dapat dilakukan dengan kain/handuk yang dibasahi air sedangkan cara modern dapat dilakukan dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Penanggung jawab lantai di unit Sekretariat Ditjen Ketenagalistrikan Arujin menyampaikan, dengan adanya sosialisasi ini, ia menjadi lebih paham terkait alat-alat pemadam kebakaran dan cara pemakaiannya.
“Dengan kegiatan ini saya jadi tahu apa saja yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran,” ujar Arujin. (AT)