Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Selasa 03 Juni 2025 Berita Terkini

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%, PLN Siap Jalankan RUPTL 2025-2034

Ringkasan Berita

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Senin (2/6/2025) di Jakarta. Dalam acara tersebut PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya melaksanakan RUPTL yang sudah diumumkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

 

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Senin (2/6/2025) di Jakarta. Dalam acara tersebut PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya melaksanakan RUPTL yang sudah diumumkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan, guna mendukung swasembada energi dan mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, PLN siap menjalankan keputusan pemerintah terkait RUPTL. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat transisi energi, dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan environmental sustainability.

"Maka dalam hal ini kami penuh dengan kebanggaan, kami siap menjalankan arahan dari pemerintah untuk menjalankan RUPTL ini," tegasnya.

Darmawan menjelaskan bahwa dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai sekitar Rp 22.000 triliun, eksekusi RUPTL 2025–2034 senilai Rp 3.000 triliun (Rp 300 triliun per tahun) diproyeksikan berkontribusi sekitar 1,4% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional setiap tahunnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan dalam merencanakan infrastruktur ketenagalistrikan pada RUPTL 2025-2034, PLN memperhatikan secara komprehensif 5 elemen keberlanjutan, yaitu keamanan energi, keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sistem kelistrikan, keberlanjutan keuangan perusahaan, dan keberlanjutan fiskal.

"Kita harus mempertimbangkan environmental sustainability , dimana kita harus juga mengurangi emisi gas rumah kaca," terang Darmawan.

Menurut Darmawan, pelaksanaan RUPTL adalah tanggung jawab bersama, yang membutuhkan peran aktif dari BUMN, sektor keuangan, perbankan, dan badan usaha swasta, termasuk Independent Power Producer (IPP).

Dalam acara tersebut, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi menjelaskan bahwa RUPTL 2025–2034 telah dirancang dengan reserve margin minimal 34% pada tahun 2034. Tujuannya adalah untuk memastikan kecukupan daya dan keandalan sistem kelistrikan di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut Evy menyampaikan, dibutuhkan keterlibatan peran serta swasta dalam rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan baik untuk pembangunan pembangkit dan transmisi, dimana 71% porsi pembangkit direncanakan akan dikembangkan oleh swasta.

"Kebutuhan pembiayaan ini cukup besar, yang tentunya ini membutuhkan kolaborasi semua pihak," ungkap Evy. (RO)

Dipublikasikan: Selasa 03 Juni 2025