Kementerian ESDM dan DPR RI Tinjau Keandalan Listrik di Yogyakarta
Ringkasan Berita
Keandalan sistem kelistrikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perlu dijaga dan ditingkatkan seiring pertumbuhan permintaan listrik dari sektor perumahan, pariwisata dan layanan publik. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari saat mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk meninjau sistem kelistrikan DIY, Sabtu (19/7/2025).
Keandalan sistem kelistrikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perlu dijaga dan ditingkatkan seiring pertumbuhan permintaan listrik dari sektor perumahan, pariwisata dan layanan publik. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari saat mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk meninjau sistem kelistrikan DIY, Sabtu (19/7/2025).
Ida mengapresiasi komitmen Komisi XII DPR RI dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap sektor energi, khususnya ketenagalistrikan.
“Saat ini sektor ketenagalistrikan menghadapi tantangan besar dalam upaya transisi energi dan menjaga keandalan pasokan di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Ida.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyampaikan bahwa DIY merupakan salah satu provinsi dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis, serta memiliki akses listrik yang merata di seluruh wilayah.
“Melihat kondisi kelistrikan Yogyakarta tentunya bisa menjadi best practice dan role model bagi daerah-daerah lain, untuk menjamin kecukupan dan lebih ekonomis,” ungkapnya.
Sugeng menambahkan, dengan kondisi kelistrikan yang sudah baik, tantangan ke depan bukan lagi sekadar pemerataan akses, tetapi juga peningkatan efisiensi, keberlanjutan, serta ketahanan terhadap gangguan sistemik dan risiko lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Arsyadany G. Akmalaputri menyampaikan, PLN terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan layanan kelistrikan yang andal, efisien, dan merata bagi masyarakat.
“Upaya elektrifikasi berjalan progresif. Sampai dengan saat ini Rasio Elektrifikasi PLN DIY sebesar 99,68% dan Rasio Desa Berlistrik telah mencapai 100%,” terangnya.
Arsya menambahkan, untuk wilayah Jawa Tengah & DIY Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) mencapai 21.212 pelanggan di tahun 2024, serta program Light Up The Dream (LUTD) dari donasi pegawai berupa bantuan listrik gratis menjangkau 4.049 pelanggan sampai dengan Juni tahun 2025.
Seperti diketahui, sistem kelistrikan di DIY saat ini sepenuhnya terhubung ke jaringan interkoneksi Jawa–Madura–Bali (Jamali) melalui jaringan transmisi 150 kV dan 275 kV. Beban puncak Provinsi DIY tercatat mencapai 622 MW pada Oktober 2024. Pasokan diperoleh dari subsistem Jawa Tengah, dengan dukungan Gardu Induk (GI) seperti GI Godean, GI Wirobinangun, dan GI Wates.
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, pengembangan pembangkit di Yogyakarta difokuskan sepenuhnya pada energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 450 MW, seluruhnya melalui skema Independent Power Producer (IPP).
Tahapan pembangunan dimulai dengan PLTB 50 MW pada 2028, dilanjutkan dengan proyek 200 MW dan dua proyek 100 MW pada 2032 dan 2033. Ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menurunkan emisi dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.
Implementasi program co-firing biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mendukung sistem Jamali juga terus ditingkatkan. Hingga Juni 2025, PLN telah menerapkan co-firing di 48 PLTU dengan pemanfaatan lebih dari 1 juta ton biomassa dan penurunan emisi lebih dari 1 juta ton CO2 ekuivalen.
Ida menyampaikan, saat ini PLN menyiapkan roadmap Listrik Desa (Lisdes) DIY 2025–2029 dengan total investasi sebesar Rp3,53 miliar, dengan fokus pada pengembangan jaringan distribusi di Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, dan Bantul. (RA)