Kementerian ESDM Dorong Realisasi "Supergrid" Lewat Teknologi HVDC
Ringkasan Berita
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan mengembangkan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau melalui teknologi High Voltage Direct Current (HVDC). Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis mewujudkan proyek “Indonesia Supergrid”.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan mengembangkan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau melalui teknologi High Voltage Direct Current (HVDC). Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis mewujudkan proyek “Indonesia Supergrid”.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Muhadi mewakili Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan saat membuka Technical Workshop for Energy Transition di Jakarta, pada Selasa (17/06/2025).
"Untuk mewujudkan Indonesia Supergrid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik." ujar Muhadi.
Salah satu proyek prioritas yang tengah disiapkan pemerintah adalah Interkoneksi Sumatera-Jawa (ISJ) dengan panjang sekitar 112 kilometer sirkuit (kms). Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan potensi energi terbarukan dari Sumatera ke pusat konsumsi utama di Pulau Jawa. Teknologi HVDC, baik melalui saluran udara maupun kabel bawah laut, diidentifikasi sebagai solusi teknis paling memungkinkan untuk proyek ini.
Selain itu, pengembangan jaringan transmisi 500 kV High Voltage Alternating Current (HVAC) juga tengah berlangsung di Sumatera. Sementara di Kalimantan, potensi energi sebesar 13 GW dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan dan Mentarang membutuhkan jaringan transmisi berskala besar menuju Jawa dan untuk mendukung kebutuhan industri smelter di Sulawesi.
Pada sesi forum tersebut, hadir narasumber dari Kansai Transmission and Distribution Inc., Jepang Daisuke Yamakage yang memaparkan teknologi HVDC, mencakup konverter, kabel bawah laut, dan saluran udara. Ia menjelaskan secara teknis HVDC dapat diimplementasikan untuk proyek interkoneksi antarpulau di Indonesia.
"Sistem transmisi HVDC dapat mentransmisikan daya dalam jumlah besar melalui jarak jauh dengan kerugian yang rendah dan dibandingkan dengan sistem transmisi AC, sistem transmisi HVDC dapat mencegah penyebaran dampak jaringan yang disebabkan oleh kecelakaan. Saat menghubungkan dua negara atau pulau dalam skala besar, sistem transmisi HVDC harus diterapkan," papar Daisuke.
Penerapan teknologi HVDC di Indonesia dapat mengakselerasi integrasi smart grid dan mendukung penetrasi energi terbarukan, khususnya jenis Variable Renewable Energy (VRE), sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.
Workshop ini diselenggarakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan menghadirkan narasumber dari Kansai Electric Power Company, serta dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian ESDM, BRIN, dan PT PLN (Persero).
Forum ini diharapkan menjadi wadah pertukaran gagasan dan pengalaman lintas sektor dalam mempercepat pembangunan sistem interkoneksi kelistrikan nasional. Hasil diskusi dan rekomendasi dari kegiatan ini akan menjadi masukan penting bagi pengembangan teknologi HVDC di Indonesia ke depan. (JG)