Kementerian ESDM Harapkan Peningkatan Inovasi Pembangkit Listrik

Ringkasan Berita
Guna meningkatkan ketaatan terhadap penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) di subsektor pembangkit tenaga listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan secara rutin melakukan penilaian tahunan terhadap berbagai pembangkit listrik di Indonesia. Dalam penilaian lapangan penghargaan K2 tahun ini, Ditjen Ketenagalistrikan berharap setiap pembangkit diharapkan terus melakukan peningkatan inovasi demi terwujudnya lingkungan ketenagalistrikan yang andal, aman, dan ramah lingkungan.
Guna meningkatkan ketaatan terhadap penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) di subsektor pembangkit tenaga listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan secara rutin melakukan penilaian tahunan terhadap berbagai pembangkit listrik di Indonesia. Dalam penilaian lapangan penghargaan K2 tahun ini, Ditjen Ketenagalistrikan berharap setiap pembangkit diharapkan terus melakukan peningkatan inovasi demi terwujudnya lingkungan ketenagalistrikan yang andal, aman, dan ramah lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari selaku Tim Penilai Penghargaan K2 saat melakukan verifikasi lapangan dalam rangka Penilaian Penghargaan K2 Tahun 2024 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B, Jepara, Jawa Tengah, Senin (30/09/2024).
"Setiap tahunnya kami melakukan penilaian kepada pembangkit. Untuk itu diharapkan ada improve baru dari pembangkit. Improve yang dilakukan itulah yang menjadi penilaian dari kami," kata Ida.
Saat ini pemerintah mewajibkan seluruh pemilik instalasi tenaga listrik yang berbentuk badan usaha, untuk memiliki Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2). Hal ini sebagai bagian dari sistem manajemen badan usaha secara keseluruhan, dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan ketenagalistrikan guna terciptanya keselamatan ketenagalistrikan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Dony Ocniza menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan masukan dan saran untuk terus memperbaiki manajemen penerapan K2 di PLTU Tanjung Jati B.
"Harapan kami memang dengan kunjungan dalam rangka verifikasi lapangan ini, pihak Ditjen Gatrik bisa melihat kondisi real dari PLTU Tanjung Jati B, serta memberi masukan jika ada yang perlu ada yang kami sempurnakan," ungkap Dony.
Subkoordinator Keselamatan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Andi Hanif menyampaikan bahwa penilaian penghargaan K2 tahun ini merupakan penyelenggaraan ketujuh kalinya sejak 2017.
"Ini adalah penyelenggaraan ketujuh sejak 2017, diharapkan ada berbagai inovasi baru yang ditampilkan oleh pembangkit dalam melaukan penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan di pembangkitnya," kata Andi.
Penghargaan K2 merupakan penghargaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sebagai bentuk apresiasi kepada pembangkit listrik yang telah menerapkan keselamatan ketenagalistrikan. Pada tahun ini, terdapat 93 unit pembangkit yang telah mendapatkan predikat ketaatan dan dapat mengikuti penghargaan keselamatan ketenagalistrikan tahun 2024. (U)