Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Rabu 23 April 2025 Berita Terkini

Kolaborasi Indonesia dan Finlandia Dorong Pemanfaatan Energi Bersih

Ringkasan Berita

Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan energi bersih sebagai langkah mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Upaya tersebut dilakukan dengan melanjutkan kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Finlandia sesuai Nota Kesepahaman kedua negara di Bidang Kerja Sama Energi Bersih, Berkelanjutan, Terbarukan, dan Efisiensi Energi.

 

Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan energi bersih sebagai langkah mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Upaya tersebut dilakukan dengan melanjutkan kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Finlandia sesuai Nota Kesepahaman kedua negara di Bidang Kerja Sama Energi Bersih, Berkelanjutan, Terbarukan, dan Efisiensi Energi.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Investasi dan Kerjasama Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Budi Santoso dalam acara Indonesia-Finland Sectoral Working Group (SWG) on Flexible Energy System for Indonesia and Smart Grid pada Rabu (23/04/2025) di Jakarta.

Menurut Budi, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tersebut, Pemerintah Indonesia maupun Finlandia telah berhasil menyelenggarakan beberapa forum bisnis dan kelompok kerja untuk mendukung transisi Indonesia menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.

"Ruang lingkup kerja sama Indonesia dan Finlandia adalah transisi energi meliputi sektor ketenagalistrikan, sektor transportasi, dan sektor infrastruktur, energi terbarukan meliputi energi dari sampah, energi biomassa, dan energi angin, transportasi netral karbon, dan jaringan cerdas," terang Budi.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa saat ini Indonesia berada pada tahap krusial transformasi sektor energi untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal. Untuk itu, Pemerintah telah mengembangkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa kebijakan tersebut antara lain: meningkatkan kapasitas pembangkitan energi terbarukan dari sumber tenaga surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi, mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara, menggunakan teknologi seperti CCS/CCUS, hidrogen, nuklir, dan jaringan pintar.

Pemerintah Indonesia saat ini juga terus berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) dan infrastruktur pendukungnya, memanfaatkan biofuel, serta meningkatkan efisiensi energi di sektor industri, bangunan, dan transportasi.

"Kami yakin pencapaian Net Zero Emissions pada tahun 2060—atau lebih cepat—akan mungkin terwujud melalui upaya dan kolaborasi kolektif kita," jelas Budi.

Hadir pada kesempatan itu, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia H.E. Pekka Kaihilahti. Ia menyampaikan, saat ini sistem energi Finlandia dikenal secara global karena keandalannya yang tinggi. Finlandia menerapkan integrasi energi terbarukan yang efisien serta menetapkan tolok ukur untuk pasokan daya yang stabil dan berkelanjutan.

"Perusahaan Finlandia, seperti Daltila dan Maune, telah memelopori pembangkit listrik bertingkat yang secara fleksibel beralih antara biomassa, limbah, dan bahan bakar bersih," jelas Pekka.

Menurut Pekka dengan memanfaatkan keahlian Finlandia dalam pembangkitan multi-bahan bakar dan efisiensi jaringan, Indonesia dapat meningkatkan fleksibilitas, keandalan, dan kemajuan sistemnya menuju masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh.

Subkoordinator Investasi Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, M. Kuncoro menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan. Namun, kita menyadari bahwa lokasi potensi energi terbarukan tersebut terlalu tersebar dari pusat-pusat permintaan. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat infrastruktur transmisi untuk mengalihkan listrik dari daerah-daerah yang kaya akan sumber energi terbarukan ke pusat-pusat permintaan di Jawa.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, kami akan mengembangkan interkonektivitas dengan menghubungkan 4 (empat) pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, yang kami sebut sebagai Indonesian Supergrid," papar Kuncoro.

Lebih lanjut Kuncoro menjelaskan pengembangan Indonesia Supergrid tidak hanya akan menyalurkan pasokan potensial dari sumber-sumber tenaga air, tetapi juga meningkatkan penetrasi potensi besar tenaga surya dan angin. (RO)

Dipublikasikan: Rabu 23 April 2025