Langkah Nyata Dukung Transisi Energi, PLTGU Teknologi Terbaru Diresmikan
Ringkasan Berita
Transisi energi merupakan perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) disebut memiliki peran vital sebagai pembangkit yang fleksibel dan efisien menuju Net Zero Emission.
Transisi energi merupakan perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) disebut memiliki peran vital sebagai pembangkit yang fleksibel dan efisien menuju Net Zero Emission.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu saat ikut meresmikan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 (779 MW) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2024).
PLTGU yang dikelola PT PLN Indonesia Power ini menawarkan teknologi efisiensi energi yang tinggi hingga mencapai 64%, yang berarti bahwa mampu menghasilkan lebih banyak listrik dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.
"Proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3 merupakan proyek kolaborasi yang melibatkan Hutama Karya, General Electric (GE), dan Marubeni Corporation, menggunakan teknologi turbin gas terbaru dari GE," terangnya.
Ia menjelaskan, acara peresmian COD PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini bukan sekadar simbol keberhasilan dalam menyediakan infrastruktur energi, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung agenda transisi energi nasional.
"PLTGU ini akan memainkan peran strategis dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Indonesia, khususnya sebagai pembangkit fast response," jelasnya.
Pembangkit berlokasi di sekitar Pelabuhan Tanjung Mas ini memiliki kemampuan beroperasi sebagai peaker, yaitu pembangkit yang dapat dengan cepat diaktifkan untuk memenuhi lonjakan permintaan listrik pada waktu beban puncak, menjadikannya komponen penting dalam menjaga stabilitas sistem tenaga listrik nasional.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan, tantangan dalam transisi energi adalah bagaimana solusi saat akan ada skala besar energi baru terbarukan yang akan masuk ke sistem PLN.
Untuk itu, pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak agar pembangkit fosil fuel base dapat menjadi renewable energy base.
"Dengan adanya fast response, tentu saja keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis dan juga akan menambah ruang untuk variabel renewable energy juga akan meningkat drastis," tegasnya.
PLTGU Tambak Lorok Blok 3 memiliki efisiensi BPP sekitar 11,45%. PLTGU ini disebut tidak hanya efisien dalam hal produksi energi, tetapi juga sangat ramah lingkungan. Teknologi yang digunakan pada pembangkit ini mampu memenuhi standar emisi yang ketat sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Dengan emisi yang rendah, pembangkit ini disebut menjadi salah satu yang paling ramah lingkungan di kelasnya. (RA)