Pemerintah Dorong Peran Swasta dalam Percepatan Transisi Energi di IBEA 2025
Ringkasan Berita
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong peran aktif sektor swasta dalam mensukseskan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan yang lebih andal, berkelanjutan, dan rendah emisi. Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari saat membuka Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025 di Birawa Assembly Hall Jakarta, Kamis (03/07/2025).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong peran aktif sektor swasta dalam mensukseskan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan yang lebih andal, berkelanjutan, dan rendah emisi. Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari saat membuka Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025 di Birawa Assembly Hall Jakarta, Kamis (03/07/2025).
Dalam sambutannya, Ida menyampaikan bahwa tantangan transisi energi tidak dapat dihadapi oleh pemerintah sendiri.
“Agenda transisi energi adalah pekerjaan besar yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat,” ujar Ida.
IBEA yang telah memasuki edisi keenam ini disebutnya menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan inovasi sektor swasta merupakan fondasi penting dalam membangun sistem kelistrikan yang tangguh dan berdaya saing.
Tahun ini, sebanyak 50 perusahaan dari berbagai sektor berkompetisi memperebutkan penghargaan IBEA 2025, yang mengangkat tema “Implementation of Sustainable Energy Industry Policy towards National Energy Self-Sufficiency”. Tema ini sejalan dengan arah kebijakan energi nasional dalam mendorong transformasi menuju ekonomi hijau dan pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
“Pemerintah sangat mengapresiasi dedikasi sektor swasta yang telah berkontribusi melalui inovasi, efisiensi, dan investasi di berbagai lini industri ketenagalistrikan,” ujar Ida.
Ketua Dewan Juri IBEA 2025 Prof. Tumiran menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting kolaborasi antara media, pemerintah dan perusahaan swasta sektor energi. Ia menilai keberlanjutan dan inovasi perlu menjadi pilar utama dalam pengembangan industri ketenagalistrikan.
“Keberlanjutan dan inovasi perlu menjadi pilar utama dalam pengembangan industri ketenagalistrikan, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kebijakan global,” kata Tumiran.
Lebih lanjut ia berharap simposium IBEA tahun ini dapat menjadi evaluasi bagi stakeholder agar dapat meningkatkan inovasi dalam menjawab tantangan transisi energi.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan, pemerintah saat ini tengah mendorong investasi hijau serta percepatan pembangunan pembangkit berbasis EBT.
“Pemerintah mendorong investasi hijau dan mempercepat pembangunan pembangkit berbasis EBT. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi dan dukungan seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Wahyu.
IBEA 2025 berlangsung selama dua hari, pada 3–4 Juli 2025, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari industri energi nasional. Rangkaian IBEA 2025 mencakup pameran, simposium, dan malam penghargaan. Seluruh agenda difokuskan untuk menyoroti peran inovasi dan kontribusi sektor ketenagalistrikan dalam mendukung pembangunan nasional serta mendorong transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan. (AT)