Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Senin 19 Desember 2022 Berita Terkini

Pengamat Energi: Manfaat Program BPBL Menyasar Langsung ke Masyarakat

Ringkasan Berita

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diberikan gratis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mampu mengurangi beban masyarakat untuk menyambung listrik. Melalui BPBL, masyarakat pun jadi memiliki akses untuk mengakses listrik. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Energi Mamit Setiawan dalam program Speak After Lunch di iNews TV bertema Program BPBL dan Upaya Pemerataan Akses Listrik, Senin (19/12/2022).

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diberikan gratis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mampu mengurangi beban masyarakat untuk menyambung listrik. Melalui BPBL, masyarakat pun jadi memiliki akses untuk mengakses listrik. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Energi Mamit Setiawan dalam program Speak After Lunch di iNews TV bertema Program BPBL dan Upaya Pemerataan Akses Listrik, Senin (19/12/2022).

“Listrik sudah jadi kebutuhan dasar, bukan penunjang, serta memberikan dampak yang besar termasuk peningkatan ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan tahun depan Program BPBL bisa menyasar jumlah yang lebih besar lagi,” ujar Mamit. Ia mengatakan Program BPBL juga bermanfaat bagi PT PLN (Persero) untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang berimplikasi pada penambahan jumlah revenue.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar mengatakan anggaran dan sasaran Program BPBL tahun 2023 meningkat dibanding tahun 2022. Ia menyampaikan alokasi penganggaran Program BPBL Tahun 2022 dari APBN sebesar Rp 120 miliar untuk melistriki 80 ribu Rumah Tangga Tidak Mampu Belum Berlistrik di 22 provinsi. Sedangkan pada Tahun 2023, alokasi anggarannya meningkat menjadi Rp 261,45 miliar untuk melistriki 83 ribu Rumah Tangga Tidak Mampu Belum Berlistrik di 32 provinsi.

“Target Program BPBL tahun 2022 ini ada 80.000 rumah tangga kurang mampu, dan realisasi capaian program BPBL tahun ini melebihi target yakni 80.183 rumah tangga,” ujar Wanhar.

Ia menyampaikan sasaran Program BPBL merupakan rumah tangga yang belum tercatat sebagai pelanggan PLN atau tinggal di rumah belum berlistrik PLN, serta berdomisili di daerah yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah PLN tanpa dilakukan perluasan jaringan.

Selain memenuhi ketentuan tersebut, Wanhar mengatakan calon penerima BPBL harus memenuhi kriteria terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah 3T, dan/atau memenuhi kriteria sebagai calon Penerima BPBL yang divalidasi oleh kepala desa/lurah atau pejabat yang setara.

“Masyarakat yang menerima bantuan Program BPBL akan mendapatkan jaringan instalasi, 3 titik lampu dan 1 kotak kontak. Minimal ini bisa menyalakan kipas angin atau mengecas HP. Di samping itu, juga ada Sertifikat Laik Operasi (SLO). Jadi program ini satu paket sudah dilakukan pengecekan oleh Lembaga Inspeksi Teknik (LIT) Tegangan Rendah sehingga aman,” ia menjelaskan.

Lebih lanjut, Wanhar menyebut masyarakat penerima manfaat juga mendapatkan token perdana senilai Rp20.000,-

“Ke depan setiap bulannya masyarakat harus membayar listrik. Supaya tidak berat, pakailah listrik sesuai kemampuan sehingga tidak berat untuk membayar bulanannya,” kata Wanhar.

Program BPBL diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat, serta dapat mempercepat pencapaian target rasio elektrifikasi 100%. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat yang menyalur listrik ke tetangga karena tidak sesuai dengan keselamatan ketenagalistrikan. (AMH)

Dipublikasikan: Senin 19 Desember 2022