Sabtu, 02 Agustus 2025

Detail Berita

Senin 11 November 2024 Berita Terkini

Waspadai Bahaya Penyakit Obesitas, Ditjen Gatrik Gelar Seminar Kesehatan

Ringkasan Berita

Penyakit obesitas telah meningkat di seluruh dunia, dan WHO telah menyatakannya sebagai epidemi global. Untuk meningkatkan pemahaman serta pencegahan bahaya obesitas, Klinik Pratama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Seminar Kesehatan.

 

Penyakit obesitas telah meningkat di seluruh dunia, dan WHO telah menyatakannya sebagai epidemi global. Untuk meningkatkan pemahaman serta pencegahan bahaya obesitas, Klinik Pratama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Seminar Kesehatan.

“Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan akan kesehatan melalui kegiatan seminar kesehatan,” ujar Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wiwid Muljadi saat membuka acara Seminar Kesehatan “Yuk Utamakan Hidup Sehat Sebelum Terlambat,” di Jakarta, Senin (11/11/2024).

Wiwid menjelaskan obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan, sehingga diperlukan perbaikan pola makan, aktivitas fisik, manajemen stres, dan kualitas tidur yang baik.

“Akibat dari pola gizi tidak seimbang dapat menyebabkan penyakit seperti obesitas,” jelas Wiwid.

Kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan gizi setiap individu. Wiwid berpesan pola makan yang teratur dan konsumsi gizi seimbang merupakan upaya agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Narasumber Seminar dr. Jonathan Satryautama menegaskan untuk mengatasi tubuh overweight perlu dilakukan penurunan berat badan dengan pengaturan diet rendah kalori, rendah lemak, tinggi serat, melakukan olahraga teratur minimal tiga kali seminggu dan melakukan konsultasi ke ahli gizi.

Selanjutnya untuk tubuh dengan berat badan kurang atau underweight perlu dilakukan diet seimbang dengan tinggi protein, tinggi kalori, dan melakukan olahraga rutin minimal tiga kali seminggu.

Jonathan juga menjelaskan penyakit hipertensi memiliki dua faktor yaitu faktor risiko tidak dapat dimodifikasi yaitu usia, jenis kelamin dan genetik serta faktor risiko dapat dimodifikasi seperti obesitas, merokok, intake alkohol, stress, kurang olah raga dan asupan garam. Dimana faktor dapat dimodifikasi dapat kita tanggulangi untuk mengontrol penyakit hipertensi.

“Hipertensi merupakan silent killer yang bisa menciptakan risiko-risiko penyakit jantung, stroke dan lainnya,” terang Jonathan.

Narasumber lainnya, dr. Sri Wuryanti menyampaikan tubuh yang sehat terdiri dari sehat fisik, sehat jiwa dan sehat sosial. Sehat fisik dengan badan yang sehat dan bugar, sehat sosial mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain dan sehat jiwa merupakan kondisi senang, bahagia dan mampu menyesuaikan diri dengan menerima kelebihan dan kekurangan serta melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Sri juga menekankan pentingnya perencaaan makan untuk mendapatkan gizi yang seimbang dengan tiga J yaitu jumlah kalori sesuai kebutuhan, jenis komposisi karbohidrat, protein dan lemak seimbang, dan jadwal waktu makan terjadwal dengan baik.  Komposisi makanan seimbang dalam menghasilkan energi akan menghindari diri kita dari overweight.

“Asupan gizi seimbang dan budaya hidup sehat akan menjadikan hasilnya adalah tubuh yang sehat,” papar Sri.

Salah satu peserta seminar, Arsiparis Ahli Pertama Ditjen Ketenagalistrikan, Shofi Utami menyampaikan seminar kesehatan berjalan menarik dan bermanfaat sehingga menambah wawasan akan pola hidup sehat.

“Temanya relate banget, pastinya meningkatkan awarness kita akan pentingnya kesehatan,” ujar Shofi. (RO)

Dipublikasikan: Senin 11 November 2024